Oleh : Diana Damai P, S.Hut
KELESTARIAN lingkungan menjadi wacana penting saat ini yang harus menjadi perhatian publik serta bagi pemerintah khususnya. Keselamatan lingkungan dari berbagai dampak pembangunan dan perubahan cuaca yang kerap terjadi adalah hal penting yang semestinya menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan infrastruktur negara. Karena hingga kini masalah banjir masih menjadi momok yang sulit dipecahkan di negara kita. Termasuk di kota Balikpapan sebagai penyangga IKN , banjir menjadi serangan rutin di musim hujan di berbagai wilayah nya.
Pantauan BPBD Balikpapan sejak hujan Minggu lalu mengguyur kota Balikpapan terdapat beberapa titik tergenang. Khususnya di kawasan utara kota. Salah satunya di sekitar Kilometer 5,5 Kariangau. Tepatnya dekat lapangan Karang Joang Golf. Plt Kepala BPBD Balikpapan Usman Ali menuturkan, banjir menggenangi Jalan Kariangau dengan ketinggian air 120 sentimeter atau sepinggang badan dewasa. Serta permukiman sekitar ikut terendam dengan ketinggian air 1,5 meter. Sebab, di sana merupakan dataran rendah. ( Kaltimpos, jawapos.com /07/04/2023)
Kawasan dataran rendah memang selalu menjadi titik genangan banjir pada saat turun hujan. Namun tidak semestinya masalah banjir dibiarkan terjadi berulang yang banyak merugikan masyarakat. Hal ini menunjukkan tata kelola alam dan penangangan yang salah terus terjadi. Penanganan dan pertolongan bagi masyarakat yang menjadi korban banjir juga terkesan lambat dan bahkan terabaikan. Semua ini adalah dampak dari sistem kapitalis yang dijalankan pemerintah yang kerap mengesampingkan keselamatan alam dan keseimbangan lingkungan dalam berbagai proyek proyek pembangunan khususnya di wilayah sekitar IKN.
Karena sistem ini lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan gedung-gedung baru demi mendapatkan profit tinggi namun minim dalam perhitungan keselamatan lingkungan dan kelestarian alam. Proyek yang berjalan tak lagi memiliki perhitungan dampak lingkungan dan memetakan pembangunan dengan tata ruang selaras dengan tata kelola lingkungan yang benar.
Berbeda dengan sistem Islam dalam penanganan dan pencegahan banjir yang pernah diterapkan di masa pemerintahan Islam selalu mengutamakan keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan. Karena bencana kerap terjadi karena ulah manusia yang mengabaikan kelestarian alam. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an, Ar Ruum ayat 41 : “Telah tampak kerusakan di darat dan di lautan akibat perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.”
Dalam konsep pembangunan Islam, negara wajib memperhatikan pembangunan infrastruktur yang dapat menampung curah hujan dari daerah aliran sungai dalam jumlah besar dengan membangun bendungan serta sistem drainase yang bisa memecah aliran air mengalir di tempat yang aman. Pada masa keemasan Islam, bendungan-bendungan dengan berbagai macam tipe dibangun untuk mencegah banjir maupun untuk keperluan irigasi. Bukti empiris atas hal ini masih dapat kita saksikan di beberapa wilayah, yakni kala Islam pernah berkuasa di wilayah Iran maupun Turki, misalnya.
Pencegahan banjir juga dilakukan dengan memperhatikan kondisi wilayah saat ingin melakukan pembangunan gedung, perumahan maupun infrastruktur fisik fasilitas publik. Seperti kontur tanah apakah dataran rendah atau tinggi, daerah resapan air , Bantara sungai dan sejenisnya yang sangat besar kemungkinannya akan terjadi banjir ketika curah hujan tinggi. Negara juga akan memperketat perizinan pembangunan fisik di wilayah rentan banjir tersebut.
Keseimbangan dan kelestarian alam adalah kewajiban bagi manusia untuk menjaganya karena itu syariat Islam juga melarang dilakukan eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan diluar batas kebutuhan seperti pertambangan batu bara , minyak dan gas bumi juga penebangan pohon untuk pembukaan lahan dan alih fungsi lahan yang berbahaya bagi keseimbangan alam dan keselamatan ekosistem. Jika syariat Islam dijalankan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab sebagai hamba maka banjir dan bencana alam lainnya yang membahayakan kehidupan manusia bisa dicegah . Wallahu’alam. (*)