Tabrak Lari! Pelajar 14 Tahun di Bengalon Tewas, Supir Dump Truk Kabur

Alm.Muhammad Aljimar Tasyid, pelajar kelas 2 SMP di Bengalon jadi korban tabrak lari saat pulang dari pasar di kilometer 125 Gunung Kudung.

Halokaltim, Kutai Timur – Seorang remaja (MA) berusia 14 tahun ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, di Kilometer 125 Gunung Kudung, Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Senin (9/6), sekitar pukul 00.00 Wita, malam.

Diduga MA jadi korban tabrak lari salah satu kendaraan dump truk yang melintas. Diketahui korban sedang mengendarai sepeda motor dalam perjalan pulang dari pasar yang berada di Desa Tepian Baru, untuk pulang ke rumahnya di Gunung Kudung.

Kapolsek Bengalon IPTU M.Yazid, menerangkan bahwa seusai mendapatkan laporan kejadian, pihaknya langsung melakukan evakuasi korban ke Puskesmas terdekat. Namun saat itu pelaku tidak ditemui.

“Kejadiannya itu setengah satu-an. Sementara (pelakunya belum diketahui), anggota pos Pol langsung bawa ke puskesmas,” ujar M.Yazid.

Yazid mengatakan bahwa untuk perkara penyelidikan perkara tersebut tengah ditangani oleh unit Laka Satlantas Polres Kutim. “Untuk konfirmasi mungkin bisa ke Unit Laka lebih lanjutnya nanti. Kita bantu untuk mengumpulkan saksi-saksi sama informasi yang ada di sekitar saat ini,” kata Yazid.

Dugaan MA menjadi korban tabrak lari ini dikuatkan oleh salah satu rekaman video amatir yang sempat diabadikan pengendara lainnya yang melintas, dan viral di akun medsos Tiktok @kurakuradarat78.

Menurut salah satu saksi mata dalam unggahan tersebut, korban yang menggunakan kendaraan roda dua di tabrak oleh kendaraan dump truk yang nekat menyalip kendaraan lain dalam posisi jalan sempit, sehingga menyebabkan tabrakan tak terhindarkan.

“Dia salip paksa orang. Pas dia salip paksa tabrak motor, meninggal di tempat orang naik motor itu. Kenapa dia kabur?,” ujar salah satu pengendara yang mengabadikan momen lewat video yang viral dengan 1749 tanggapan warganet dengan 159 komentar, dan 114 kali dibagikan.

Menurut salah satu warga setempat, Herawati, mengaku ibu korban sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Keluarga korban diketahui hanya meminta itikad baik pelaku untuk kembali mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan tidak hidup dengan rasa bersalah. MA merupakan seorang pelajar kelas 2 SMP di salah satu sekolah di Bengalon.

Penulis: Andika Putra Jaya