Halokaltim – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) menggelar Workshop Implementasi Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Kutai untuk kelas I dan IV jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) untuk Wilayah Zona II.
Acara tersebut dilansungkan di Hotel Kutai Permai Sangatta itu dihadiri Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, Sekretaris, Irma Yuwinda, Narasumber, 121 peserta dan lainnya.
Mulyono berharap para peserta dapat menyadari, memahami dan mengetahui bahwa Kaltim akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN). Oleh karena itu secara otomatis akan banyak pendatang yang akan masuk ke Kaltim, baik urusan pemerintahan maupun wirausaha.
“Kalau kita tidak membentengi atau melestarikan budaya dan bahasa kita (bahasa Kutai) maka nanti tidak ada lagi kita dengar kata etam, nyawa yang ada nanti elu, gue. Jadi inilah cara kita membentenginya,” ucapnya.
Selain bahasa Kutai, kata dia, di Kaltim juga akan dikembangkan bahasa Paser dan Berau. Setelah ini sukses nantinya akan dilanjutkan dengan bahasa Banjar dan Dayak. Hal ini diketahui saat dirinya bertemu dengan orang dari Balai Bahasa Provinsi Kaltim.
Kemudian Mulyono berharap, dengan dilaksanakan workshop ini, dapat mencetak guru-guru yang mampu mengajarkan muatan lokal bahasa Kutai. Karena ini kesempatan langka mantan camat Rantau Pulung ini ingin para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan narasumber semaksimal mungkin.
“Setelah pulang dari sini (workshop) kita semua sudah punya satu pemahaman, sehingga dalam menerapkan program ini di sekolah bisa berjalan dengan lancar,” harapnya.
Irma Yuwinda mengatakan tujuan kegiatan ini adalah pelestarian dan perlindungan bahasa Kutai, kemudian untuk penambahan jumlah penutur, khususnya penutur muda agar bahasa Kutai digunakan terus menerus dan menjadi identitas bangsa dan tidak punah.
“Untuk memberikan pembekalan kepada guru pengajar kelas I dan IV dalam melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran muatan lokal bahasa Kutai,” ungkapnya.
Tujuan lainnya, tambahnya, adalah memberikan pemahaman penggunaan modul Ajar bahasa Kutai yang telah dipersiapkan oleh Disdikbud Kutim.