Kebutuhan Air Bersih Warga Pesisir Kenyamukan Belum Terpenuhi

Foto bersama usai rapat dengar pendapat (26/5/2023). (*/ist)

Halokaltim – Himpunan Pedagang Abdullah-Kenyamukan menggelar rapat dengar usulan relokasi pedagang kuliner pesisir Pantai Kenyamukan, Jumat (26/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut, masih banyak para warga atau pedagang mengeluhkan soal fasilitas air bersih dari PDAM yang sampai saat ini belum mengalir ke wilayah Pesisir Kenyamukan.

Moulpa salah satu warga pesisir Pantai Kenyamukan mengungkapkan ada sekitar 97 kepala keluarga di wilayah pesisir Pantai Kenyamukan belum bisa menikmati air bersih dari PDAM.

“Kalau bisa PDAM segera diadakan kesini, karena masyarakat disini kasihan betul setiap hari itu harus keluar uang untuk air bersih, paling tidak 3 hari itu Rp 80 ribu untuk beli 1 tandon air bersih,” ucapnya.

Dirinya juga meminta pemerintah untuk sembari menunggu pembangunan PDAM, masyarakat dibantu untuk perbaikan sumur bor yang berada di samping masjid Kenyamukan.

“Kalau bisa ini dibantu lah dulu masyarakat, karna kasian kalau begini terus,” ujarnya.

Senada dengan usulan warga, Ketua Himpunan Pedagang Abdullah-Kenyamukan Ilham Hamid mengatakan, perlu perhatian pemerintah setempat untuk menyediakan fasilitas air bersih bagi para pedagang sehingga warga tidak harus membeli air lagi.

“Fasilitas PDAM ini harus ada, karena tidak mungkin pedagang ini cuci piring pakai air asin,” tegasnya.

Ilham Hamid mengungkapkan fasilitas bagi pedagang khususnya air bersih sangat penting bagi pedagang.

“Kita disini punya spot wisata yang lebih bagus dan lebih terjaga, nantinya pasti banyak pengunjung. Kalau fasilitas untuk pedagang tidak ada, otomatis pedagang akan kesusahan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dusun 8 Singa Muda Kenyamukan, Desa Sangatta Utara Khoirul Arifin juga mendukung usulan warga tersebut.

Pasalnya, sudah bertahun-tahun warga yang berada di kawasan Pesisir Kenyamukan belum menikmati air bersih dari PDAM.

“Jadi warga disini (kawasan pesisir Kenyamukan) memang membeli air bersih dari luar yang harganya cukup mahal untuk ukuran Sangatta, jumlahnya ada 97 KK sehingga kurang lebih ada 300an orang lah belum mendapat air bersih,” imbuhnya.

Dirinya juga mendengar pemerintah akan membangun dermaga di kawasan Kenyamukan dan dialiri oleh PDAM, namun hal itu tidak sepenting dengan kebutuhan masyarakat.

“Sebelum membangun dermaga, masyarakat sini dululah yang diutamakan untuk dialiri PDAM,” tandasnya.