Halokaltim, Kukar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar rapat sinkronisasi, koordinasi, dan finalisasi pelaksanaan Erau Adat Kutai 2025. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Kepala Disdikbud Kukar, Rabu, 3 September 2025.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, memimpin langsung rapat tersebut. Hadir pula perwakilan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), serta instansi vertikal terkait.
Thauhid menjelaskan, pelaksanaan Erau Adat Kutai 2025 akan digelar pada 21–29 September 2025 dengan mengusung tema “Menjaga Marwah Peradaban Nusantara.” Rangkaian acara dimulai dari pembukaan di Stadion Rondong Demang hingga prosesi Belimbur sebagai penutup.
“Prosesi sakral akan lebih dulu digelar di Keraton, lalu dilanjutkan dengan pembukaan resmi di Stadion Rondong Demang pada 21 September 2025,” kata Thauhid.
Ia menegaskan, pembukaan Erau tetap akan dilakukan langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. “Tradisi ini sudah ditetapkan sejak beberapa tahun lalu. Pembukaan tetap dilakukan langsung oleh Sultan. Tokoh lain hanya memberikan sambutan,” ujarnya.
Menurut Thauhid, pelaksanaan Erau dibagi dalam dua ranah. Prosesi sakral sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kesultanan Kutai, sementara kegiatan non-sakral seperti pembukaan dan hiburan rakyat ditangani oleh Disdikbud bersama panitia.
Selain seremoni pembukaan, sejumlah kegiatan pendukung juga disiapkan. Mulai dari lomba, atraksi budaya, hingga pertandingan olahraga tradisional. Panitia juga memperhitungkan kapasitas Stadion Rondong Demang, mengingat peserta Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional yang diperkirakan lebih dari 10 ribu orang akan hadir.
“Kami akan cek langsung kondisi lapangan, termasuk kesiapan kursi dan sarana pendukung. Jangan sampai ada kendala teknis seperti tahun lalu, misalnya masalah sound system,” ujar Thauhid.
Erau Adat Kutai 2025 dijadwalkan dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Kukar, Gubernur Kaltim, hingga Menteri Pariwisata jika berkesempatan.
Thauhid menambahkan, selain menjaga kelestarian budaya, penyelenggaraan Erau diharapkan dapat memperkuat daya tarik pariwisata Kukar. “Kami ingin memastikan kegiatan ini berjalan lancar, tertib, dan meninggalkan kesan mendalam, baik bagi masyarakat maupun tamu undangan,” tutupnya. (*adv/diskominfokukar)
