Halokaltim, Kukar – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama DPRD menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait persoalan pembangunan desa. Rapat yang berlangsung pada Selasa, 2 September 2025 itu menindaklanjuti aspirasi warga dari Desa Menaman Kiri di Kecamatan Muara Kaman, serta Desa Mekar Jaya dan Sumber Sari di Kecamatan Sebulu.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut turut melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait. Antara lain Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), PLN, hingga perwakilan perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut.
“Kelompok masyarakat menyampaikan kebutuhan layanan dasar, mulai dari air bersih, listrik, hingga infrastruktur jalan,” ujar Arianto usai rapat.
Menurut Arianto, pemerintah sebenarnya telah menempuh sejumlah langkah. Di Desa Menaman Kiri, misalnya, sejak 2022 sudah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal. Namun, kapasitasnya dinilai belum mampu menjangkau seluruh kawasan, terutama pemukiman di RT 5 dan RT 6 Dusun Pasir Putih.
“Wilayah itu belum terlayani listrik karena lokasinya jauh. Kemungkinan solusi yang dipertimbangkan adalah panel surya per rumah, karena PLN tidak memungkinkan masuk ke sana,” jelasnya.
Selain persoalan listrik, kebutuhan air bersih juga menjadi kendala utama. Instalasi distribusi memang sudah tersedia, tetapi kapasitas pompa belum cukup untuk mengalirkan air hingga ke rumah-rumah warga. Dinas Perkim Kukar dijadwalkan menindaklanjuti hal ini melalui program peningkatan sarana prasarana.
Sementara itu, di Desa Mekar Jaya dan Sumber Sari di Kecamatan Sebulu, warga sudah menikmati listrik PLN. Hanya saja, tegangan yang diterima masih rendah, sekitar 160 volt dari standar 220 volt. Kondisi tersebut membuat peralatan rumah tangga warga tidak bisa berfungsi optimal.
“Harapan masyarakat, PLN bisa menaikkan voltase agar sesuai standar 220 volt,” kata Arianto. (*adv/diskominfokukar)
