Halokaltim, Kutim – Warga yang berlalu lalang di sepanjangan Jl. Inpres dan Jl. Singakarta, Kecamatan Sangatta Utara, hari ini sempat dibuat bingung oleh aksi blokade jalan oleh sekelompok orang di jalur utama akses masuk Jalan Singakarta, sepanjang 80 meter dari depan jalan.
Informasi yang dihimpun dari salah satu warga yang turut mem-blokade jalan mengungkapkan, bahwa aksi tersebut dilatar-belakangi persoalan ganti rugi lahan yang belum terbayarkan. Mereka selaku ahli waris dari pemilik tanah yang diketahui atas nama MUNTALE, menyebut hanya puluhan meter lahan jalan di bagian depan yang dituntut pembayarannya.
“Ini masalah lahan, tapi bukan lahan sepanjang jalan (JL.Singakarta) ini. Hanya ukuran 20 x 80 meter persegi saja yang belum dibayar, dari depan jalan ini yang lahan kami. Kalo lahan yang seterusnya kesana itu memang sudah ada jatah khusus untuk jalan,” benernya menjelaskan.
Tak ingin dipermainkan, para ahli waris menuntut tanggung jawab pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan yang sudah belasan tahun tanpa kejelasan. “Kami sudah menempuh jalur di mana-mana untuk mengurus ini ke pemerintah, tapi kami hanya dipim-pong,” ucapnya.
“Lahan ini sudah ada 15 tahun jadi jalan dan belum dibayar. Atas nama pak MUNTALE yang punya lahan ini, kalau kita di-sini ahli waris saja,” singkatnya.
Dari pantauan media di lokasi, nampak arah masuk jalan terpasang tulisan peringatan “Ditutup!” pada sebuah papan yang melintang, dan di jarak sejauh 80 meter ke dalam jalan telah berdiri sekat pagar yang kokoh dari balok dan papan sebagai batas patok tanah yang bermasalah.
Sejumlah aparat dari kepolisian Polsek Sangatta Utara dan Babinsa Koramil Sangatta nampak berjaga-jaga untuk mengawasi ketegangan yang terjadi di sekitar lokasi, guna memberi rasa aman dan kondusifitas area tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, rekan jurnalis Halokaltim tengah melakukan upaya konfirmasi ke beberapa pihak yang dapat dimintai keterangan, termasuk kepada instansi pemerintah terkait, guna mengumpulkan data dan fakta yang valid atas keberadaan lahan dan jalan tersebut.
