Halokaltim, Bontang – Seorang Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Pria berinisial Fa alias Ds di Lapas Kelas II A Bontang, dikabarkan meninggal dunia pada hari Senin (10/3/2025). Namun meninggalnya Ds dianggap tak wajar oleh pihak keluarga almarhum, setelah mendapati banyaknya bekas luka memar di tubuh jenazah.
Dalam sebuah video berdurasi singkat saat jenazah diterima oleh pihak keluarga di ruangan RSUD Bontang, nampak terekam kesedihan bercampur emosi pihak keluarga mendapati kondisi jasad anak mereka yang diduga meninggal dalam keadaan tak wajar.
Tampak pada tayangan video itu terdapat luka memar di bagian punggung, pun terdapat luka di kaki, dan di beberapa bagian tubuh lainnya seperti bekas kekerasan.
Seorang pria paruh baya dalam video tampak tak kuasa menahan amarah dan menuntut kejelasan atas tewasnya korban. “Tolong diperjelas kenapa ada luka di sini,” teriak pria dengan kemeja kotak-kotak di video tersebut.
“Ini coba liat belakangnya ini memar-memar begini, ini kepalanya juga. Ada luka kakinya ini kenapa?,” seru pria itu, sembari terdesir suara isak tangis seorang perempuan yang diduga adalah ibu dari almarhum Ds.
Korban Ds diketahui adalah warga asal Sangatta, Kutai Timur, yang tengah menjalani masa pidananya di Lapas Kelas II A Bontang yang meninggal pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 06.00 kemarin pagi.
Namun belakangan dari konfirmasi kerabat korban di Sangatta bahwa pihak keluarga baru dikabari berselang 4 jam kemudian. “Meninggal jam 6.30, kami keluarga di kabarin jam 10. Alasannya nyari nomor telepon keluarga, padahal sipirnya punya nomor mamanya Ds,” ungkap Desy, yang merupakan kakak sepupu dari almarhum Ds.
“Informasi (penyebab meninggalnya) katanya kena infeksi ginjal, paru, dan hati. Tapi pas om ku kesana, lebam belakangnya, biru bengkak, kepala benjol, kaki berdarah. Apa enggak janggal?” lanjut wanita itu menjelaskan kepada Halokaltim.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II A Bontang Suranto membenarkan ada salah satu WBP meninggal usai dievakuasi ke RSUD karena sakit. “Iya benar om meninggal di RSUD taman Husada pagi tadi,” jawab Suranto dalam pesan singkat saat dikonfirmasi rekan media Klik Kaltim.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media blum mendapatkan jawaban resmi terkait kronologi meninggalnya WBP tersebut. “Nanti kekantor saja,” singkat Kalapas saat hendak dimintai keterangan lebih lanjut oleh wartawan.