Halokaltim, Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (kutim), Novel Tyty Paembonan mengomentari perihal adanya prediksi target pembangunan yang tidak tercapai di tahun 2024 ini.
Seperti pemberitaan sebelumnya, diketahui bahwa hingga triwulan ke III penyerapan anggaran masih di angka 29,47 persen dari total silpa anggaran 2024 sebesar Rp14 triliun dengan tujuan untuk pembangunan di berbagai sektor.
Novel mengatakan bahwa dirinya akan tetap optimis terkait penyerapan anggaran itu sehingga bisa memperkecil prediksi silpa yang ada.
“Saya selalu mau merasa optimis tapi juga memang semangat optimisme itu harus diimbangi dengan kerja keras dan kerja cerdas,” kata Novel di kantor DPRD Kutim, Senin siang 11 November 2024.
Menurutnya apabila pihak yang dipercaya bisa menjalankan tanggung jawab yang diberikan secara penuh itu bisa mempermudah jalannya pembangunan.
“Terkait dengan misalnya ada kemungkinan kegiatan yang tidak selesai nantinya tentu kita akan kembalikan pada regulasinya kalau memang misalkan nanti cuman 80 persen yah di pertanggung jawabkan segitu ajah kan.” Ungkap Novel
Lebih lanjut, Novel juga mengatakan pembangunan itu harus tetap di fokuskan meski banyaknya berita simpang siur yang mengindikasi pembangunan itu akan sulit rampung di akhir desember mendatang.
“Artinya kita optimis kita kerjakan dengan baik apapun itu yang penting pihaknya bertanggung jawab sesuai aturan berapa persen pun tercapai, ikuti aturan regulasi dalam hal pembayaran dan sebagainya.” Tegas Novel
“Apalagi kan jika ada kerja sama dengan pihak lain untuk pembangunan tapi penyelesaiannya tidak sesuai kontrak itukan ada sanksinya juga dan saya pikir kita tidak akan main-main dengan yang begitu kan, untuk apa kita punya anggaran untuk perencanaan matang tapi pelaksanaanya tidak maksimal kan mending cari yang lebih bisa bertanggung jawab kan.” Lanjutnya
Selain itu, Novel juga berharap agar pembangunan yang masih berjalan sekarang bisa memenuhi target serapan anggaran.
“Kita tidak perlu psimis tetap harus optimis karena memang kita akui tentu punya kekurangan intinya adalah kita fokus kita masih punya waktu bisa menyerap anggaran semaksimal mungkin.” Pungkasnya.
Penulis: AC