Halokaltim.com – Ketua Komisi B DPRD Kutai Timur (Kutim) Faisal Rahman, menyoroti kurangnya kontribusi perusahaan perkebunan kelapa sawit terhadap pembangunan daerah.
Hal tersebut dijelaskan karena dana bagi hasil daerah yang diterima Pemerintah Kutim dari sektor perkebunan sawit hanya sebesar Rp 30 miliar per tahun
“Kontribusi perusahaan sawit kecil jika dibandingkan dengan luas perkebunan kelapa sawit yang jumlahnya hampir 300 ribu hekatre di Kutim,” ujar Faizal, Rabu (26/2/2020) lalu.
Dia mengatakan, dengan dana Rp 30 miliar dari perusahaan sektor perkebunan kelapa sawit tersebut tidak cukup untuk membiayai pembangunan daerah.
“Bangunan jalan sudah tidak cukup itu,” lanjut Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.
Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah untuk melakukan komunikasi dengan seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kutim agar perusahaan sektor di tersebut memberikan kontribusi tambahan dalam membantu pembangunan daerah.
“Kalau kita berharap pembangunan infrastruktur hanya APBD itu tidak akan cukup, harapan kita agar perkebunan sawit juga bisa memberikan kontribusi tambahan,” tutur Faizal. (*).