Halokaltim, Kutai Timur – Kebakaran hebat yang menerpa permukiman padat penduduk di Desa Batu Timbau, Kecamatan Batu Ampar, menggemparkan warga setempat. Api yang membara sejak pukul 17.45 sore tadi, baru dapat dipadamkan pada malam hari.
Tidak adanya keberadaan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) dan akses jalan yang menyulitkan menuju Kecamatan Batu Ampar, menjadi kendala serius untuk melakukan penanganan di TKP. Ditambah api semakin membesar akibat angin kencang serta material bangunan yang mudah terbakar.
Terpantau melalui siaran langsung warga setempat @Yanti_Jombol melalui akun Facebook pribadinya, warga berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya dan dibantu alat berat exca untuk mengurangi penyebaran api.
“Kami sudah menghubungi petugas, tapi katanya unit yang tersedia tidak mencukupi. Api makin besar dan merembet ke rumah-rumah lainnya,” ujarnya melalui live fb.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kadis Damkar Kutai Timur (Kutim) Failu, membenarkan terkait kendala yang dialami dalam bencana tersebut. “Infonya api sudah padam mas, di sana (memang) enggak ada pos pemadam,” ungkap Failu saat dihubungi Halokaltim.
Lebih lanjut, Failu mengatakan bahwa pihaknya terkendala jarak dan akses untuk menuju ke lokasi kejadian dari Pos Damkar terdekat. “Pos adanya di Kecamatan Muara Bengkal mas. Jauh dari lokasi, dan medannya juga sulit mobil ke sana,” ujarnya.
Ia pun turut membeberkan jumlah dan alasan dari minimnya fasilitas dan sarana Damkar di Kutim. “Baru ada 8 kecamatan mas (yang memiliki fasilitas dan sarana Damkar) dari 18 kecamatan di Kutim. Kendalanya berhubungan dengan (kurangnya) petugas damkar,”tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui secara rinci terkait kerugian dan jumlah bangunan yang terbakar, maupun ada atau tidaknya korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Diketahui api mulai berkobar kurang lebih 3 jam, Kamis (30/1/2025) sejak sore hingga malam.