Halokaltim, Sangatta – Perhimpunan Ahli Pertambangan (PERHAPI) Daerah Kutai Timur (Kutim) melakukan penggalangan dana kepada para jajaran anggota PERHAPI, guna membantu SMK Nurul Hikmah yang belum lama ini mengalami musibah kebakaran.
Dua minggu lebih penggalangan dana, akhirnya PERHAPI Kutim menyerahkan hasilnya, berupa semen 60 sak dan uang tunai kepada pihak sekolah, Selasa (22/10/2024).
Para pengurus di bawah pimpinan Ketua Perhapi Kutim Zulfikar Rahman Sagala, mendatangi lokasi kebakaran guna menyerahkan secara langsung hasil penggalangan dana yang mereka lakukan. Pengurus diterima oleh Kepala SMK Nurum Hikmah Akhmad Yamsi, S.P. dan seorang guru Fachrur Rozi, S.P., Gr.
Zulfikar mengatakan, aksi penggalangan dana yang mereka lakukan sebagai bentuk perhatian kepada sekolah yang mengalami musibah. Zulfikar berharap, bantuan tersebut bisa meringankan beban sekolah, sehingga siswa bisa belajar kembali dengan tenang.
“Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban sekolah dalam memperbaiki fasilitas yang rusak serta membantu para siswa kembali belajar di lingkungan yang aman dan nyaman. Ini adalah wujud nyata kepedulian PERHAPI Kutai Timur terhadap pendidikan dan masyarakat sekitar,” kata Zulfikar.
Zulfikar tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh anggota yang telah berkontribusi dalam penggalangan dana itu. “Terima kasih kepada seluruh donatur. Semoga bantuan ini dapat mempercepat pemulihan sekolah dan memberikan semangat baru bagi para siswa-siswi untuk terus menuntut ilmu,” ujarnya.
Zulfikar lebih lanjut mengatakan, PERHAPI Kutim berkomitmen untuk hadir dan membantu masyarakat dalam setiap situasi yang sulit, terutama dalam sektor pendidikan, karena pendidikan merupakan kunci masa depan bangsa.
Kepala SMK Nurul Himah, Akhmad Yamsi,
mengucapkan terima kasih kepada PERHAPI atas bantuan dan dukungannya kepada sekolah. “Terima kasih atas bantuan dan dukungan PERHAPI semoga mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan,” katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada tanggal 3 Oktober 2024 SMK Nurul Hikmah mengalami musibah kebakaran yang menghanguskan seluruh fasilitas sekolah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Kejadian ini memaksa kegiatan belajar mengajar terganggu dan menumpang di bangunan MTS Negeri Kutai Timur