JAKARTA – Sejak ditetapkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, tepatnya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Agustus 2019 lalu, hampir beranjak dua tahun pula Dr H Isran Noor selaku Gubernur Kalimantan Timur menjadi narasumber pada setiap acara seminar nasional maupun dialog interaktif di media-media nasional.
Terbaru, orang nomor satu Benua Etam ini melayani wawancara khusus dari media bisnis dan investasi “Kontan” bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Satu per satu pertanyaan dari Syamsul Ashar, selaku Compartment Editor Kontan yang terkait komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam melaksanakan pembangunan ekonomi hijau seiring dengan pemindahan IKN di Kaltim dijawab dengan tegas dan lugas oleh Gubernur Isran Noor.
“Terima kasih sudah diwawancara secara khusus, dan alhamdulillah ada waktunya. Yang jelas kami, pemerintah daerah bersama masyarakat Kaltim berkomitmen tinggi untuk menjaga kelestarian linkungan dan hutan di Kaltim, termasuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi atau ekonomi hijau,” tegas Isran Noor.
Penegasan gubernur tersebut bukan tidak beralasan, karena memang Kaltim menjadi provinsi pertama dan pioneer di Indonesia dalam melakukan pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi (ekonomi hijau). Melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) yang didanai oleh negara-negara donor melalui World Bank/Bank Dunia.
Dimana dalam waktu dekat Pemprov Kaltim bersama masyarakat sedang menunggu pembayaran insentif dari Bank Dunia atas hasil pengukuran penurunan emisi karbon tahap pertama (Juli-2019-Juni 2020) yang mencapai 25 juta ton CO2e atau senilai USD125 juta jika lolos verifikasi. (her/sul/adpimprov kaltim)