Halokaltim – Menjadi tulang punggung keluarga, mencari nafkah, membiayai anak-anak sekolah, bisa menulis dan membaca, saat ini tinggal kenangan bagi Darsono. Semenjak divonis buta karena katarak, ia tak lagi mampu beraktivitas dengan normal.
Semangat ingin kembali produktif menjadi motivasi utama Darsono, warga Kecamatan Bengalon, Kutai Timur itu. Dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti bakti sosial operasi katarak, program CSR KPC tahun 2022.
“Saya ingin dapat melihat kembali dengan normal. Bisa membaca, menulis dan bekerja secara normal. Saya ingin beraktivitas dengan mudah tanpa adanya hambatan dari gangguan pengelihatan,” kata Darsono penuh harap, saat dijumpai pada gelaran Bhaksos Operasi Katarak, di Puskesmas Tepian Baru, Sabtu (30/7/2022).
Darsono adalah satu dari 36 orang pasien yang lolos skrining operasi katarak tahun 2022 ini. Mereka juga memiliki harapan yang sama, ingin kembali produktif seperti sebelumnya dan tidak menjadi beban bagi keluarga.
Sejalah dengan harapan para pasien, Febriana Kurniasari, Superintendent Community Health and Education (CHE) mengatakan, tujuan operasi katarak itu memang untuk mengembalikan pasien katarak, kembali produktif.
“Adanya katarak yang dialami para pasien, tentunya dapat mengganggu dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi terhambat,” kata Febri.
“Harapannya dengan adanya operasi katarak ini, bapak dan ibu dapat melihat dunia lebih jelas lagi dan dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat lagi hingga pulang ke rumah dengan senyuman,” kata Febri.
Operasi Katarak tahun 2022 ini merupakan program kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kutai Timur, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) dan Yayasan Senyum dan Harapan (YSH).
Ketua PERDAMI Kalimantan Timur, dr Eka Falintina Wati menyampaikan, tugas dari PERDAMI yaitu memberantas kebutaan di Indonesia, yang terbilang cukup tinggi terutama di daerah yang jauh dari jangkauan.
“Adanya kegiatan bhaksos ini sangat bagus karena meringankan tugas kami,” kata dr Eka.
Eka lebih lanjut berpesan agar masyarakat peduli lagi dan tidak menganggap remeh mengenai gangguan pengelihatan, agar bisa ditangani oleh dokter yang ahli di bidangnya.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, Muhammad Yusuf, mengucapakan terima kasih kepada KPC yang bekerjasama dengan PERDAMI, PAMA, YSH dan beberapa rumah sakit lainnya, telah menunjukkan kepedulian terhadap berbagai masalah kesehatan terutama di daerah pelosok.
Operasi Katarak merupakan Program CSR KPC sejak tahun 2003 silam. Program ini telah memulihkan penglihatan pasienya sebanyak 600 lebih orang. Mereka kembali normal dan produktif. (*)