Safaruddin
Halokaltim.com – Surat presiden (surpres) terkait pembahasan Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) sudah masuk meja DPR. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah sangat serius memindahkan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur (Kaltim) kendati berkali-kali tertunda akibat pandemi Covid-19.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Drs H Safaruddin mengungkapkan, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Bumi Etam sudah sangat relevan. Dia pun memastikan bahwa masyarakat Kaltim sangat mendukung rencana tersebut.
“Surpres terkait RUU IKN menjadi wujud keseriusan pemerintah dalam merealisasikan pemindahan ibu kota. Terkait soal draf RUU IKN, nanti kan akan dibahas di DPR RI. Aspirasi dari masyarakat Kaltim tentu akan kami sampaikan,” kata anggota Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, keamanan, dan hak asasi manusia itu.
Selain soal organisasi dan bentuk pemerintahan, RUU IKN juga membahas soal isu lingkungan hidup. Termasuk sejauh mana dampak ekologi yang mungkin timbul di lokasi IKN baru. Oleh karenanya, sudah dilakukan antisipasi perubahan iklim ke depan, memperhitungkan terkait segala sesuatu dengan ekosistem lingkungan hidup.
“Pemindahan ibu kota merupakan kepentingan bangsa dan negara. Pemilihan Kaltim (sebagai ibu kota negara) bukannya tanpa alasan. Presiden Joko Widodo tentunya sudah melakukan perencanaan dan perhitungan yang matang. Salah satunya melihat beban Jakarta yang semakin berat,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim itu.
Sebagai wujud dukungan terhadap ibu kota negara baru, sambung Safaruddin, pemerintah daerah terus berupaya mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Kabupaten/kota dengan lahan pertanian yang luas mulai meningkatkan hasil pertaniannya. Sementara kota penyangga mulai membenahi diri.
“Contohnya saja di Kukar (Kutai Kartanegara), yang menargetkan swasembada pangan melalui budidaya jagung. PPU (Penajam Paser Utara) dan Paser juga (dengan komoditas lainnya). Balikpapan pun juga terus membenahi diri dari segi infrastruktur dan SDM (sumber daya manusia). Upaya-upaya ini harus kita apresiasi,” tegas Kapolda Kaltim 2015-2018 itu. (***)
Editor : Raymond Chouda