HMI Sangatta Desak Eksekutif dan Legislatif Daerah Sinergi Tuntaskan Beasiswa Mahasiswa Kutim di UNU Kaltim

Halokaltim.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sangatta-Bontang menyampaikan imbauannya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim), terkait penyelenggaraan beasiswa mahasiswa dan mahasiswi asal Kutim yang menempuh pendidikan di Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Kalimantan Timur.

Melalui Kepala bidang (Kabid) Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) HMI cabang Sangatta-Bontang, Ali Jumran menilai mahasiswa dan mahasiswi dari Kutim yang kuliah di UNU Kaltim merupakan generasi muda yang perlu di perhatikan dan di selamatkan untuk pembangunan Kutim.

“Daerah ini mempunyai harapan luar biasa kepada generasi muda untuk pembangunan, salah satunya terhadap mahasiswa yang kuliah di UNU Kaltim. Pemerintah jangan terkesan pilah pilih dan jangan tutup mata saat menata system pendidikan terlebih beasiswa bagi mahasiswa di UNU Kaltim yang harusnya bisa di tuntaskan,” tutur Jumran pada Halokaltim.com, Minggu (11/07/2021).

Dia mengatakan, sempat salah satu perwakilan mahasiswa berkeluh kesah dengan salah satu pengurus HMI cabang Sangatta-Bontang terkait terhambatnya masalah beasiswa pelajar Kutim yang mengenyam pendidikan di UNU Kaltim, yang seharusnya menjadi salah satu fokus utama untuk di selesaikan penyelenggaraanya oleh pemerintah.

“Ada memang salah satu perwakilan mahasiswa UNU Kaltim asal Kutim yang keluh kesah ke pengurus kami, dan kami sudah bersurat secara lembaga keorganisasian, kemudian ketua kami juga sudah chat WA pribadi ke pak Bupati,namun chat belum ada balasan,” ucapnya

Dikatakannya, mereka pun telah mencoba mengadu kepada pihak legislatif dikutim, namun tidak ada titik terang, bahkan Ketua DPRD pun terkesan tak menanggapi keluhan tersebut. “salah satu perwakilan mahasiswa itu pun sudah juga mengadu ke Ketua DPRD namun di arahkan ke pak Sekda atau ke pak Bupati,harusnya jangan saling lempar lah,DPRD sebagai perwakilan masyarakat jadi cobalah kordinasi secara kelembagaan,dan untuk Bupati tolonglah bantu mereka sebagai kepala daerah,”katanya.

Menurut dia, prinsip utama pemerintahan juga sebagai estafet dari pemerintahan sebelumnya dalam kebijakan yang baik untuk masyarakat untuk bisa di carikan solusinya.Generasi muda menjadi taruhan jika dalam penanganan masalah tersebut tidak fokus dan tentu penyelenggara pemerintah di Kutim melanggar kalimat mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tujuan yang harus diwujudkan sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

“Ada 30 an generasi muda Kutim yang kuliah di UNU Kaltim,beasiswa mereka terhambat,otomatis terhambat juga proses pendidikan mereka,eksekutif dan legislatif harus buka mata dan hati tentang masalah pendidikan bagi generasi muda,mereka pemegang tongkat estafet asal pro rakyat,bukan lagi lepas tangan dengan beranggapan oh itu kebijakan lalu bukan di era saya,jadi buat jika ada masalah kami berharap kemana?,masa ke presiden atau gubernur,” tutupnya. (*)

Penulis : Andika Putra Jaya