Halokaltim, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) membidik alokasi anggaran infrastruktur menembus 60–70 persen dalam lima tahun mendatang sebagai upaya mempercepat pembangunan dasar dan pelayanan publik.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan bahwa proporsi belanja ideal adalah 60 persen untuk infrastruktur dan 40 persen untuk pos lainnya.
Namun, mengingat kondisi anggaran saat ini dan skema Multi‑Years Contract (MYC), dia optimistis realisasinya bisa melebihi porsi ideal tersebut.
Menurut Ardiansyah, Kutim yang baru berusia 26 tahun masih sangat membutuhkan pembangunan jalan, jembatan, fasilitas umum, dan berbagai layanan publik. Karena itu, porsi belanja yang lebih besar diarahkan agar pembangunan dapat berjalan lebih cepat dan merata.
“Dengan MYC, porsi infrastruktur sudah cukup besar. Harapannya dalam lima tahun ini bisa mencapai 60 sampai 70 persen supaya Kutim lebih siap berkembang,” katanya.
Mengenai Program Wajib Daerah (PWD), Bupati menegaskan bahwa hampir semua program tetap akan direalisasikan meskipun anggarannya disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
“Kita menyesuaikan anggaran, tetapi hampir tidak ada yang dibatalkan,” ujarnya.
Pemerintah Kutim optimistis bahwa lonjakan belanja infrastruktur ini akan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat secara lebih merata. (Adv/ma/ja)
