Halokaltim, Sangatta – Setelah lolos uji tahapan seleksi pada bulan Mei 2025 lalu, sebanyak 36 putra putri Paskibraka terpilih di tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hadir mengikuti upacara tantingan di Halaman Kantor BKPSDM Kutim, Kamis (24/07/2025). Prosesi itu dilakukan sebelum mereka dinyatakan layak memasuki karantina pemusatan jelang pelaksanaan Upacara HUT ke-80 di Kutim, 17 Agustus mendatang.
Upacara tantingan adalah sebuah tradisi dalam konteks seleksi Paskibraka yang bertujuan untuk menguji kesiapan mental dan komitmen para calon anggota sebelum mengikuti pemusatan pendidikan dan pelatihan. Dalam upacara ini, para calon akan ditanya tentang kesiapan mereka untuk tinggal di asrama dan mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.
Kepala Badan Kesbangpol Kutim, Tejo Yuwono mengatakan upacara tantingan ini bukan hanya sekadar seremonial. Ini adalah momentum penting untuk meneguhkan komitmen, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab sebagai calon Paskibraka.

“Paskibra bukan hanya soal baris-berbaris, melainkan juga pengabdian, keteladanan, dan jiwa nasionalisme,” papar Tejo Yuwono.
Tejo mengingatkan Paskibraka dipersiapkan untuk mengemban amanah mulia mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada Hari Kemerdekaan. Ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar yang menuntut fisik yang tangguh, mental baja dan moral yang kuat.
“Kalian adalah putra-putri terbaik Kutai Timur yang dipilih melalui proses seleksi ketat. Saya berpesan jaga kesehatan dan kebugaran selama masa latihan, patuhi instruksi pelatih dan tumbuhkan rasa persaudaraan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama (Iwakososbudgama) Kesbangpol Kutim, Hapiah, mengatakan jumlah peserta awal yang mendaftar calon Paskibraka Kutim 2025 sebanyak 222 orang dari seluruh perwakilan kecamatan yang ada di Kutim. Namun, setelah dilakukan verifikasi dari aplikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pusat, yang lolos hanya 122 peserta.
“Yang lolos mendaftar di aplikasi, kita panggil untuk menjalani seleksi secara langsung selama empat hari, di GOR Kudungga, pada bulan Mei lalu,” ujar Hapiah.

Hapiah mengungkapkan dari hasil seleksi langsung selama 4 hari tersebut, peserta yang dianggap lolos datanya dimasukkan kembali ke aplikasi transparansi Paskibraka ke BPIP pusat untuk dilakukan seleksi dengan sistem rangking.
“Dari hasil seleksi perangkingan itu, lolos sebanyak 36 orang sesuai dengan jumlah anggota Paskibraka yang dibutuhkan ditingkat kabupaten. Jadi prosesnya memang cukup panjang dan memakan waktu sampai berbulan-bulan,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya juga telah mengirim enam orang putra-putri perwakilan Paskibraka Kutim untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat provinsi.
“Kita mengirim 6 orang calon Paskibraka ke provinsi, 3 orang putra dan 3 orang putri. Dari 6 orang ini, 2 orang dikembalikan ke kabupaten dan 4 orang lainnya lolos menjadi Paskibraka tingkat provinsi,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan di tahun 2025 ini, calon Paskibraka Kutim tidak ada yang lolos untuk seleksi Paskibraka tingkat Nasional.
“Sebetulnya, 6 orang Paskibraka yang kami kirim ini juga mengikuti seleksi nasional. Cuman tidak ada yang lolos di pusat, 4 orang lolos di provinsi dan 2 lainnya di kembalikan ke kabupaten,” tutupnya.(ita/*)