Pembukaan Pusdiklat 36 Putra Putri Terpilih Paskibraka Kutim 2025, Tejo Yuwono: “Kobarkan Semangat untuk Mengemban Tugas Mulia”

Foto bersama usai Pembukaan Pusdiklat Paskibraka Kutim, di Gedung PKK Dharma Wanita, Jum'at (25/7/2025).

Halokaltim, Sangatta – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan acara pembukaan secara resmi dalam rangka Pemusatan Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yang digelar ruang gedung PKK Dharma Wanita Kutim, Jum’at (25/7) pagi tadi.

Kepala Kesbangpol Kutim, Tejo Yuwono, turut hadir secara langsung membuka Pusdiklat Paskibraka 2025 tersebut, sekaligus mengucapkan selamat kepada 36 pelajar yang telah terpilih mewakili kecamatan dan sekolah di wilayahnya masing-masing.

Diketahui mereka akan tinggal bersama mengikuti pemusatan latihan selama 25 hari ke depan. ” Pesan saya, kobarkan semangat kebersamaan selama pelatihan. Karena kalian semua akan menjadi saudara seperjuangan untuk mengemban tugas mulia,” ucap Tejo.

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa mengemban amanah mengibarkan bendera pusaka pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, bukanlah tugas ringan dan merupakan momen sakral bangsa ini dalam merebut kemerdekaan.

Adapun syarat menjadi salah satu anggota paskibraka sangatlah tidak mudah, baik untuk lolos menjadi anggota paskibraka, tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, bahkan nasional. Karena harus bersaing ketat, melalui sejumlah tahapan seleksi.

“Keberadaan kalian di sini tidak hanya berlatih soal baris-berbaris, tetapi juga memperoleh pendidikan ahlak dan pengetahuan wawasan kebangsaan yang berguna bagi kehidupan di masa depan, sebagai generasi penerus bangsa,” ungkapnya.

Tejo berharap kepada para paskibraka setelah nanti selesai mengikuti pelatihan, akan terbentuk generasi emas, yang unggul, berpancasila, dan berahlak mulia, sebagai calon pemimpin masa depan. “Jadilah contoh bagi rekan-rekan kalian di sekolah dan lingkungan tempat tinggal masing-masing,” ujarnya.

Adapun contoh yang dimaksud adalah menerapkan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan 4 Konsensus, yakni Pancasila sebagai dasar negara, UUD Negara RI 1945 sebagai Sumber Hukum Negara, Sesanti Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa di dalam satu wadah negara kesatuan, yakni NKRI.

Terakhir, ia juga berpesan kepada pihak panitia, pelatih dan pamong untuk melaksanakan tugas dengan baik. “Berikan pembelajaran yang mendidik dan ciptakan suasana pelatihan yang energik serta gembira, sehingga terjalin hubungan persaudaraan antara pelatih, pamong dan peserta yang diibaratkan kakak dan adik,” tukasnya.