Halokaltim, Kutim – Event pelestarian budaya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bertajuk “Festival Sekerat Nusantara” dipersiapkan kembali digelar untuk ke-sekian kalinya, yang akan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Juli 2025. Dicanangkan terhelat untuk ke-4 kalinya pada tahun ini, Festival Sekerat dkabarkan telah berhasil menarik perhatian publik secara global.
Diketahui, event budaya yang menampilkan beragam tradisi turun temurun masyarakat Kutai di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, itu merupakan gagasan kerja sama antara Pemerintah Desa Sekerat dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kutim, sejak 2022 lalu. Gelaran yang rutin diadakan setahun sekali tersebut biasanya juga dirangkai dengan beragam perlombaan permainan tradisional, tari kreasi, lomba memancing, serta ajang nyanyi dangdut, juga panggung hiburan dan stand kreatif UMKM. Namun, Festival Sekerat bukan sekadar hiburan dan pameran kekayaan adat nusantara, tetapi juga merupakan bentuk pelestarian identitas budaya leluhur.
Dalam rapat persiapan Festival Sekerat 2025, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliyansyah, mengungkapkan bahwa meskipun anggaran yang tersedia tak seperti sebelumnya karena adanya dampak efisiensi, pihaknya akan terus mendorong kegiatan ini berjalan dengan baik dan akan memfasilitasi keperluan yang dibutuhkan.
“Kami akan menghandle kegiatan ini seperti tahun-tahun lalu, kita anggarkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan,” ungkapnya, di Ruang Rapat Dinas Pariwisata Kutim, Kamis (03/07/2025).
Menariknya, festival tahun ini dilirik oleh media asing dari luar negeri. Selain itu, staff dari Kementerian Kebudayaan (Menbud) juga dikabarkan akan turut menghadiri perayaan Festival Sekerat mendatang. “Informasi terbaru hari ini saya ada rapat internal meminta rundown acara festival ini, jadi besok bisa saya kirim ke Jakarta dan luar negeri, agar mereka bisa menjadwalkan keberangkatan mereka,” beber Padliyansyah.
Ia juga mengajak tiap kecamatan yang tidak jauh dari Kecamatan Bengalon berpartisipasi dalam usaha UMKM. Menurutnya, kehadiran dari media asing bisa mendongkrak UMKM lokas serta memperkenalkan produk asli daerah di kancah internasional. “Informasi yang saya dapatkan dari Kementerian bahwa media asing ini ingin tau persis produk asli daerah kita, terutama di kuliner dan kawasan Sangkulirang dan Mangkalihat,” infonya. (*/dir)