Desak BBPJN Segera Umumkan Laporan Pasca Kecelakaan Jembatan Mahakam I, Akhmed Reza: Sudah Dua Bulan, Jembatan Tanpa Fender

Halokaltim, Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menyoroti lambannya pengumuman hasil investigasi terkait insiden tabrakan tongkang batu bara terhadap Jembatan Mahakam I pada 26 April 2025 lalu.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, mendesak agar Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) segera merilis laporan hasil pemeriksaan, yang semula dijadwalkan pada 5 Mei 2025.

Reza menyampaikan kekhawatirannya terkait keterlambatan laporan, yang menyebabkan publik semakin resah.

Khususnya mengingat jembatan vital ini sudah dua kali menjadi korban tabrakan dalam tahun yang sama dan hingga kini masih belum memiliki fender pelindung.

“Jembatan Mahakam I sudah dua bulan tanpa fender. Hal ini sangat meresahkan. Selain itu, belum ada kejelasan kapan pembangunan fender kembali akan dilakukan. Ini sangat penting untuk keselamatan pengguna jalan,” ungkap Reza.

BBPJN Kaltim yang sebelumnya menjadwalkan pengumuman hasil investigasi pada awal Mei, kini menjelaskan bahwa proses analisis masih berlangsung. Hendro Satrio, Kepala BBPJN Kaltim, mengungkapkan bahwa data hasil pemeriksaan lapangan masih dalam tahap pengolahan.

Sementara itu, PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra, perusahaan yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, turut didesak untuk segera merealisasikan pembangunan fender sebagai bentuk tanggung jawab dan ganti rugi. Reza menegaskan pentingnya transparansi dalam hal ini, serta meminta agar progres pembangunan fender segera dilaporkan kepada publik.

“Kami ingin ada transparansi. Progres pembangunan fender oleh perusahaan juga harus disampaikan kepada publik. Jembatan ini adalah infrastruktur vital yang harus dijaga keselamatannya,” ujar politisi Gerindra ini.

Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim melalui Plt Kepala Dishub, Irhamsyah, juga menekankan pentingnya hasil investigasi yang mendalam.

Dia menyebutkan bahwa Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap insiden ini, sambil memperhatikan faktor usia struktur jembatan yang sudah lebih dari 30 tahun.

“Jembatan Mahakam I sudah tua, dan saat ini kami sedang mempertimbangkan kapasitas beban yang bisa ditanggung oleh struktur jembatan.

Oleh karena itu, kendaraan dengan tonase besar dilarang melintasi jembatan untuk menghindari risiko lebih lanjut,” jelas Irhamsyah.

Ia pun menyarankan agar kendaraan berat menggunakan Jembatan Mahulu sementara waktu, untuk mengurangi potensi kerusakan lebih lanjut pada Jembatan Mahakam I.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menegaskan bahwa hasil investigasi masih dalam tahap pengolahan dan belum ada laporan resmi yang dirilis. Menurutnya, laporan resmi tersebut akan diumumkan segera setelah proses pengolahan selesai.

Tantangan besar kini dihadapi oleh pihak-pihak terkait, baik dalam hal transparansi hasil investigasi maupun tindakan konkret yang harus diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jalan di sekitar Jembatan Mahakam I. (Adv/DPRDKaltim)

Billy Bets – Join Billy Bets for non-stop action, big wins, and an unforgettable betting experience anytime, anywhere.