Halokaltim, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Tenggarong menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk tahun anggaran 2026 pada Rabu (19/2/2025). Agenda tahunan ini menjadi wadah strategis dalam menjaring aspirasi masyarakat serta menyusun rencana pembangunan yang lebih tepat sasaran.
Kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan tersebut dihadiri hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta sejumlah anggota DPRD Kutai Kartanegara, di antaranya Fadlon dari Fraksi PDI Perjuangan dan Desman dari Fraksi PKB. Kehadiran para wakil rakyat ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara masyarakat dan legislatif dalam proses perencanaan pembangunan.
“Partisipasi DPRD sangat penting agar setiap usulan bisa diperjuangkan hingga mendapatkan alokasi anggaran yang memadai,” ujar Camat Tenggarong, Sukono.
Sebelum pelaksanaan Musrenbang kecamatan, masing-masing kelurahan dan desa di wilayah Tenggarong telah lebih dulu menggelar pra-Musrenbang. Dari hasil penjaringan tersebut, terkumpul lebih dari 100 usulan prioritas, yang kemudian diintegrasikan menjadi total 1.198 usulan dari seluruh wilayah. Kecamatan Tenggarong sendiri terdiri dari 12 kelurahan dan 2 desa.
Salah satu isu krusial yang menjadi sorotan dalam Musrenbang kali ini adalah pembangunan dan perbaikan sistem irigasi. Menurut Sukono, banjir yang kerap melanda wilayah Tenggarong dalam beberapa tahun terakhir telah berdampak signifikan terhadap sektor pertanian dan permukiman warga.
“Pembangunan irigasi menjadi prioritas utama untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi,” jelasnya.
Selain irigasi, sejumlah usulan lainnya juga dibahas dalam forum ini, mencakup pengembangan fasilitas umum, peningkatan layanan publik, hingga perbaikan infrastruktur jalan. Seluruh usulan tersebut akan menjadi bagian penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kutai Kartanegara tahun 2026.
“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, OPD, dan DPRD, kami optimistis program-program ini bisa diwujudkan secara optimal,” pungkas Sukono.
