Halokaltim, Sangatta – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim) Jimmi, akhirnya turut menanggapi viralnya video sejumlah pegawai ASN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kutim, yang tengah berpesta di salah satu ruang kantor instansi pemerintahan tersebut.
Jimmi mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan segala urusan terkait kejadian itu kepada Pemerintah Daerah dan instansi terkait yang berwenang untuk memberikan ganjaran dan hukuman yang sesuai kepada oknum yang terlibat.
“Kita serahkan kepada yang punya kewenangan memutuskan sanksi dan konsekuensi yang harus diterima ASN tersebut, sesuai peraturan yg berlaku,” ucap Jimmi, Minggu (16/2/2025).
Lebih lanjut ia berpesan kepada instansi pemerintah lainnya yang ada di Kutim, dapat mengambil pelajaran agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi. “Kita minta hal seperti ini tidak terulang kembali di SKPD yang lain,” tegasnya.
“Mudah-mudahan proses penerapan sanksi dapat berjalan dengan lancar, dan memberikan hasil yg dapat memperbaiki citra ASN Kabupaten Kutai Timur,” harapnya.
Diketahui video yang mendapat sorotan tajam dari masyarakat beberapa hari terakhir itu, memperlihatkan beberapa orang pegawai yang sedang karaoke dan berjoget di atas meja, sembari disawer oleh pegawai lainnya dengan menghambur-hamburkan uang. Bahkan botol-botol minuman keras juga nampak di atas meja.
Diwartakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Setia Abadi, menyampaikan pernyataan yang membenarkan peristiwa tersebut terjadi di kantornya. “Sebenarnya ini acara hiburan anak-anak biasa, nyanyi-nyanyi karaoke,” terang Joni, Sabtu (15/2/2025) kemarin.
“Karena sudah selesai melaksanakan lembur yang memang berminggu-minggu, sehingga menghibur diri dengan nyanyi dan karaoke di ruang rapat, karena memang sudah larut malam pas selesai lembur, sehingga memang di situ saja tempatnya,” sambungnya.
Diketahui kejadian itu dilakukan pada akhir 2024 lalu. Adapun mengenai botol bir yang ada, Joni menduga hal itu di luar jam kerja dan bukan berarti disediakan. “Kemungkinan ada yang bawa buat dirinya memang singgah ke kantor,” kata Joni.
Meski demikian, Joni mengaku akan menegur mereka dan melakukan pembinaan disiplin secara internal agar kejadian serupa tidak terulang. “Senin akan saya apel kan mereka ini, internal saja kami lakukan pembinaan disiplin agar tidak terulang. Mungkin sedikit berlebihan karena melepaskan beban mereka habis lembur,” ungkapnya.