Revitalisasi Chinatown Samarinda Dimulai 2026, Walikota Minta Warga di Kawasan Pecinan Lakukan Penyesuaian Fasad

Andi Harun meninjau pameran desain miniatur kawasan pecinan yang akan direvitalisasi di Kota Samarinda.

Halokaltim, Samarinda – Walikota Samarinda Andi Harun menghadiri sekaligus membuka gelaran pameran Chinatown Revitalization, di Atrium Mall SCP lantai 1 Samarinda, Minggu (10/2/2025).

Dalam acara tersebut dipamerkan secara detail, desain miniatur pembangunan Kawasan Pecinan atau Chinatown, yang meliputi area Jalan Yos Sudarso, Nahkoda, Mulawarman, dan P. Suriyansyah Samarinda.

Desain miniatur pembangunan Kawasan Pecinan di Samarinda.

Workshop Design Chinatown, yang telah dicanangkan sejak Agustus 2024 lalu meliputi area Jalan Yos Sudarso, Nahkoda, Mulawarman, dan P. Suriyansyah Samarinda, dikabarkan akan mulai dibangun pada tahun 2026 mendatang.

“Bulan Agustus yang lalu saya sampaikan bahwa ini adalah sebuah mimpi dan mimpi itu semakin dekat. Insyaallah tahun 2026 kita akan memulai pembangunan Chinatown,” ujar Walikota Andi Harun, dalam acara pameran kolaborasi desain stematik kawasan pecinan Kota Samarinda, Minggu (9/2/2025).

Andi Harun menjelaskan, Kawasan Pecinan Samarinda akan dibangun dengan mencakup pengembangan pusat budaya, desain jalan, dan ruang publik, serta menggunakan konsep historis fasad kota yang mempertahankan elemen arsitektur khas Pecinan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pihaknya (Pemkot Samarinda) hanya akan turut serta berkolaborasi membangun di area publik. “Yang pemerintah boleh masuk adalah kawasan publik seperti jalan dan trotoar, sementara bangunan milik personal (warga) itu dilakukan penyesuaian fasad oleh warga sendiri,” ungkapnya.

Andi Harun berharap, masyarakat Tionghoa yang masih bermukim di kawasan pecinan yang akan dibangun nantinya, agar dapat menyesuaikan dengan proyek revitalisasi. “Dengan rendah hati dan ikhlas, teman-teman yang memiliki bangunan di kawasan pecinan yang akan kita buat ini, itu dilakukan perubahan fasad/renovasi sesuai dengan desain yang akan kita saksikan nanti di pameran ini,” ungkapnya.

Walikota Samarinda Andi Harun.

“Manfaatnya supaya kawasan ini bukan hanya dinikmati oleh teman- teman Tionghoa, tetapi Budaya Pecinan itu bisa dinikmati semua bangsa, jadi kita harus berani berbagi,” sambungnya.

Ia mengaku masih banyak bangunan di kawasan pecinan yang belum mendukung tata kota yang diinginkan Pemkot Samarinda, dengan masih mempertahankan konsep bangunan lama dari belasan tahun sejak berdiri di Kota Samarinda.

“Dulu, tapi ini bukan di Samarinda, tempat lain. Katanya toko-toko yang tampak lusuh itu bukan tidak direnovasi karena tidak ada uang, tapi untuk menyembunyikan banyaknya uangnya biar tidak dikejar pajak. Tapi ini ditempat lain, bukan di Samarinda,” ulasnya berkelakar.