Tak Lagi Rekrut TK2D, Kinerja Damkar Kutim Disebut Tak Maksimal: Kebakaran Batu Ampar Jadi PR Pemerintah

Tidak adanya rekrutmen TK2D jadi kendala kurangnya petugas Damkar di Kutim. (Foto: Istimewa)

Halokaltim, Sangatta – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kutai Timur (Kutim) menanggapi kesulitan dalam penanganan kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan rumah di Kecamatan Batu Ampar, pada Kamis (30/1) kemarin.

Kurangnya personil diakui jadi kendala selama ini untuk tanggap bencana yang terjadi di seluruh pelosok Kutim. Tidak lagi adanya perekrutan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) saat ini, menjadi permasalahan utama dari kurangnya petugas Damkar yang dapat bersiaga di setiap kecamatan.

Api membara di Batu Ampar, Kamis (30/1) sore hingga malam tadi.

“Kendala berhubungan dengan (kurangnya) petugas Damkar,  karena tidak boleh lagi merekrut TK2D,” ungkap Kadisdamkartan Kutim, Failu, mengkonfirmasi kendala yang dialami pihaknya.

Lebih lanjut Failu, di luar dari permasalahan jumlah personil, pemerintah sudah menganggarkan untuk fasilitas dan sarana Damkar di sejumlah titik kecamatan. “Batu Ampar dan Telen sudah ada hibah tanahnya tahun 2025  ini, dan sudah dianggarkan perencanaan posnya,” bebernya.

Ia mengaku, persoalan tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah dan dewan terkait di daerah hingga ke pemerintah pusat. “Permasalahan ini sudah saya sampaikan ke Pak Sekda Kutim dan Komisi C DPRD Kutim, waktu rapat dengar pendapat, termasuk camat Batu Ampar waktu beliau berkunjung kemari (Kantor Damkar),” ujarnya.

“Saya sudah sampaikan juga ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri), melalui Direktorat Manajemen Penanggulangan Kebakaran, berhubungan dengan permasalahan ini,” pungkasnya.

Kebakaran hebat di Batu Ampar, Kutim.

Diketahui kebakaran hebat yang menerpa permukiman padat penduduk di Desa Batu Timbau, Kecamatan Batu Ampar, menghanguskan 109 rumah dan menyebabkan 150 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Belum diketahui total kerugian yang dicapai, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Tidak adanya keberadaan Pos Damkar dan akses jalan yang menyulitkan menuju Kecamatan Batu Ampar, menjadi kendala serius untuk melakukan penanganan di TKP. Kobaran api yang diketahui muncul sekitar pukul 16.00 WITA baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 WITA setelah upaya pemadaman intensif yang melibatkan berbagai pihak.