Halokaltim, Sangatta – Dikabarkan melalui Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kutai Timur (Kutim) 99,4 FM, diperkirakan debit air Sungai Sangatta akan meningkat pada hari ini akibat adanya kiriman air dari hulu sungai.
“Info kepada seluruh masyarakat Sangatta baik di Sangatta Utara maupun Sangatta Selatan, Telah diterima informasi dari relawan banjir Sangatta, bahwasannya akan ada kiriman air dari KM 40 Rantau Pulung,” infonya, Senin (27/1/2025) siang.
Diketahui air kiriman terjadi akibat curah hujan yang mengguyur wilayah hulu sungai di Kecamatan Rantau Pulung dan sekitarnya, pada Minggu kemarin. “Saat ini air sudah menggenangi jembatan prodesa (Kabo Jaya Sangatta),” lanjutnya mengabarkan sekitar pukul 14.00 siang tadi.
Meskipun banjir di beberapa titik terdampak telah berangsur surut, kiriman air diperkirakan berpotensi memberikan dampak kenaikan debit air di bagian hilir sungai, yakni di wilayah Sangatta Utara dan Selatan. “Dihimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati,” imbaunya.
Sebelumnya pada Minggu (26/1/2025) malam, Kepala BPBD Kutim, M Idris Syam, menyampaikan bahwasanya ada indikasi kenaikan debit air tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Berdasarkan data pantauan di intake IPA Kabo, lanjut M Idris Syam, ketinggian air menunjukkan tren naik hingga Minggu malam (26/1/2025). Pada pukul 19.00 WITA, level air berada di RL 6,79 meter yang berarti (6 Meter 79 Centimeter) dan terus meningkat hingga mencapai RL 6,85 meter pada tengah malam.
Meski sempat turun pada pagi harinya, level air kembali menunjukkan kenaikan pada Senin dini hari. “Acuan kami adalah level hijau di bawah RL 7,69 meter. Saat ini, situasi masih aman, tetapi jika mencapai RL 7,70 hingga 8,20 meter, operasional intake akan dibantu dengan perahu. Sementara itu, jika melewati RL 8,21 meter, operasional akan dihentikan karena lantai panel intake terendam,” jelas Idris.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari BPBD. “Kami akan terus memantau dan memberikan informasi terkait perkembangan air sungai, terutama di wilayah yang rentan terdampak banjir,” tutupnya.