Halokaltim, Sangatta – Sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang baru dilantik, Hasbullah merasa perlu memfokuskan pengembangan Kutai Timur dari sektor sawit.
Menurutnya perkebunan sawit sekarang ini cukup rumit melihat besarnya usaha mengurus sawit tapi pendapatannya kecil.
“Kemarin ada yang datang ke saya minta dikawal untuk pendampingan kelapa sawit apalagi sekarang prosesnya tuh rewel harus dilampirkan sertifikat apalah gitu,” kata Hasbullah pada media, 21 November 2024
Hasbollah mengatakan jika ingin mengekspor sawit keluar memang perlu adanya sertifikasi mengenai kelayakan sawit tersebut.
“Untuk ekspor duniakan harus melengkapi sertifikat dulu seperti sawit ini dari mana, ditanam dimana, tidak melanggat gak dengan peraturan seperti tidak boleh ditanam dikawasan ini itu jadi harus sesuai secara zonasi nah kutim inikan belum yah,” ucap Hasbullah.
Dirinya juga menyebutkan bahwa saat ini ada beberapa lembaga yang melakukan pendampingan sawit untuk masyarakat supaya mendapatkan sertifikasi kelayakan sawit untuk di ekspor keluar kutim.
“Itu dilakukan supaya nanti petani ini produksinya itu aman terjamin dan tidak dikesampingkan makanya dikawal itu dan kemarin saya bilang sama mereka ini perlu dipastikan dulu ke pemerintah mau gak menganggarkan karena saya kan belum punya anggaran nih jadi perlu adanya proses ke pemerintah dulu.” ujar Hasbullah.
Lebih lanjut, Politisi partai Golkar itupun berkata jika pengajuan sertifikasi kelayakan tersebut sudah sampai ke pemerintah maka pihaknya akan bersedia melakukan pendampingan.
“Dalam hal ini dinas perkebunan dulu kita dekati mau gak mereka memfasilitasi kalau sudah masuk disitu biar kami kawal makanya kalau kami yang masukkan lantas pemerintah gak bisa yah percuma saja tapi kalau seperti itu kita saja yang carikan solusi supaya bisa.” pungkasnya.