Halokaltim, Bontang — Alokasi belanja daerah di APBD-Perubahan 2024 dikritisi DPRD Bontang. Anggota Komisi C DPRD Bontang Saeful Rizal menilai anggaran yang dibelanjakan pemerintah abai dengan masalah-masalah sosial.
Pada tahun ini, APBD Perubahan Kota Bontang naik menjadi Rp3,3 triliun dibandingkan APBD murni tahun 2024 yang hanya mencapai Rp2,8 triliun. Seharusnya, menurut Saeful, peningkatan anggaran itu digunakan untuk memecahkan sejumlah permasalahan penting, seperti stunting, banjir, dan pengangguran.
“Anggaran yang besar harus dipakai dengan efektif untuk kesejahteraan masyarakat Bontang di berbagai bidang. Jika dikelola dengan baik, permasalahan-permasalahan seperti stunting dan banjir bisa diatasi, sementara pengangguran dapat ditekan,” katanya, Kamis (17/10/2024).
Menurut Saeful, sektor-sektor prioritas, termasuk pendidikan, juga harus menjadi perhatian serius dalam alokasi anggaran. Dengan meningkatnya sektor pendidikan, ia berharap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bontang meningkat sehingga mampu bersaing di pasar kerja, baik secara lokal maupun nasional.
“Pendidikan perlu diperkuat agar SDM Bontang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lain,” tambahnya.
Dalam pandangan Saeful, peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci dalam mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan di Bontang.
Dengan SDM yang lebih kompeten, ia optimis daya saing lokal akan meningkat. Hal ini seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Selain fokus pada ketenagakerjaan dan pendidikan, Saeful menekankan bahwa anggaran juga harus diarahkan untuk mengatasi masalah sosial, seperti stunting yang masih menjadi persoalan kesehatan utama di Bontang.
Ia juga menyoroti masalah banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di kota tersebut. “Kita perlu strategi jangka panjang untuk meminimalkan dampak banjir. Ini membutuhkan perencanaan matang dan penggunaan anggaran yang tepat,” ujarnya.
Dalam hal ketenagakerjaan, Saeful meminta agar pemerintah daerah lebih proaktif menciptakan lapangan pekerjaan baru, terutama bagi generasi muda. Dengan demikian, tingkat pengangguran bisa ditekan.
Saeful berharap, di masa mendatang seluruh penggunaan anggaran di Kota Bontang dapat lebih fokus pada pembangunan SDM dan infrastruktur untuk mendukung kemajuan kota secara keseluruhan.