Halokaltim, Bontang – Pelatihan Desain Komunikasi Visual Perfilman dan Wirausaha yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang resmi dibuka oleh Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Bontang, Munawar, di Ballroom Grand Mutiara Hotel, Bontang Barat, pada Rabu (9/10).
Dalam sambutannya, Munawar menyampaikan pentingnya peningkatan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan perubahan tren global. “Teknologi yang semakin maju dan tren global yang terus berubah telah membuka banyak peluang baru. Tiga bidang yang saling berkaitan desain komunikasi visual, perfilman, dan wirausaha dapat menjadi tulang punggung perekonomian di kota kita,” ujar Munawar.
Munawar juga berharap pelatihan ini dapat melahirkan para pelaku ekonomi kreatif yang inovatif dan siap bersaing di pasar global. “Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat, serta mengaplikasikan pengetahuan untuk menghasilkan karya yang tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya menciptakan solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi masyarakat, serta semakin memperkaya budaya dan identitas Kota Bontang.
Puluhan anak muda Bontang tampak antusias mengikuti pelatihan ini, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mencetak generasi kreatif yang mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
Kepala bidang Ekonomi Kreatif Dispoparekraf, Doddy Rosdian menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dan diikuti total peserta 175 orang. Katanya, kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan SDM di bidang ekonomi kreatif.
“Bidang ekonomi kreatif tidak dapat terlepas dari sumber daya manusia sebagai Gudang kreasi dan inovasi di era digitalisasi seperti saat ini,” katanya.
Dia berharap program ini dapat memantik minat masyarakat untuk berkecimpung di di dunia ekonomi kreatif.
“Semakin banyak yang berkecimpung, maka produk yang dihasilkan semakin banyak. Hal ini tentu saja berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang,” ujarnya. (*)