Halokaltim, Sangatta — Penanganan masalah banjir dengan kondisi keuangan daerah yang ‘subur’ seharusnya bisa dituntaskan. Anggota DPRD Bontang Agus Haris meminta pemerintah memaksimalkan alokasi anggaran tahun ini untuk penanganan banjir.
Menurutnya, hingga saat ini penanganan masalah banjir masih belum maksimal, dan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah setempat. Adapun salah satu penyebab banjir tak kunjung teratasi adalah kurangnya fokus pemerintah dalam menuntaskan permasalahan yang sudah bertahun-tahun menghantui warga Bontang.
“Seharusnya kita bisa melihat yang urgen ini yang mana, yang memang harus dituntaskan terlebih dahulu,” ungkap Agus saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Ia menilai, anggaran besar yang dimiliki Kota Bontang seharusnya bisa digunakan dengan lebih tepat sasaran, terutama untuk penanganan isu-isu prioritas seperti banjir. Alokasi APBD sebesar Rp3,3 triliun pada 2024
Kata AH sapaan akrabnya, sudah lebih dari cukup untuk menyelesaikan berbagai permasalahan krusial, salah satunya adalah banjir yang kerap melumpuhkan aktivitas warga di berbagai wilayah.
“Kita tahu bahwa APBD Bontang itu cukup besar, kalau pemerintah fokus dan serius, masalah banjir ini seharusnya bisa segera diatasi. Tapi nyatanya, sampai sekarang masalah ini masih ada karena belum ada tindakan yang benar-benar maksimal,” tegasnya.
AH juga menegaskan bahwa penyelesaian masalah banjir tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur, tetapi juga memerlukan perencanaan yang matang serta komitmen dari pemerintah.
“Kalau pemerintah tidak fokus dan komitmen, maka masalah ini akan terus berulang dan tidak pernah tuntas. Ini harus menjadi prioritas, bukan sekadar wacana,” tambahnya.
Maka itu, pemerintah harus menunjukkan keseriusan mereka dalam menangani banjir dengan alokasi anggaran yang tepat.
“Masyarakat sudah lelah dengan banjir yang selalu terjadi setiap kali hujan deras. Saatnya pemerintah menunjukkan tindakan nyata, bukan hanya janji,” tutupnya.