Halokaltim, Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman tanggapi isi pembahasan mengenai Rapat Paripurna Ke 33 dan Ke 34 tentang Perubahan KUA dan PPAS, serta RPJPD 2025-2045.
Usai kegiatan Rapat Paripurna Tersebut, Faizal Rachman mengungkapkan adanya dilema terkait percepatan pembangunan infrastruktur.
“Sebetulnya ini dilema, sementara kita juga butuh pembangunan infrastruktur dipercepat. Makanya dalam setiap pembahasan, dengan penambahan signifikan ini, kita berharap pemerintah tidak menunda pekerjaan,” ujarnya saat di temui oleh awak media di Kantornya DPRD Kutim Senin (12/8/2024).
Dirinya mengatakan bahwa penambahan anggaran diharapkan dapat menjadi dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
“Ini kan penyerapannya dari yang 9,1 triliun, dan kita baru 2,8 triliun penyerapannya. Dengan adanya penambahan, kita optimis bisa selesai dengan cepat,” lanjut Faizal Rahchman.
Kemudian, Politisi Partai PDI-P ini mencatat bahwa situasi serupa pernah terjadi tahun lalu. Meskipun APBD tahun lalu juga terbilang cukup besar, akan tetapi penyerapan anggarannya hampir selesai.
“Tahun lalu APBD-nya besar juga tapi hampir selesai. Cuma pergerakannya agak lambat. Akan tetapi, jika semua ini berjalan, pasti akan running,” tambahnya.
Selanjutnya, Faizal juga mengidentifikasi cuaca sebagai tantangan terbesar di masa depan dan menyarankan penggunaan alat modifikasi cuaca sebagai solusi.
“Jika kita memiliki alat modifikasi cuaca, itu tentu akan sangat menguntungkan. Yang terpenting adalah kita harus menyadari bahwa cuaca sulit diprediksi. Kita berharap dalam empat bulan ke depan, kondisi cuaca bisa menjadi lebih baik,” tutupnya.
Penulis: RA