DPRD Kutim Gelar Dua Rapat Paripurna Terkait Perubahan KUA, PPAS, dan RPJPD 2025-2045

Halokaltim, Sangatta – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar dua kegiatan Rapat paripurna di Ruang Sidang Utama, Kantor DPRD Kutim, Bukit Pelangi Sangatta Utara, Senin (12/8/2024) malam.

Rapat pertama adalah Rapat Paripurna Ke-33 tentang Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kutim dengan DPRD Kutim mengenai Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Kutim TA 2024, Rapat kedua adalah Rapat Paripurna Ke- 34 tentang Penyampaian Nota Penjelasan Pemerintah terhadap Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.

Kegiatan di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Kutim Joni didampingi Wakil Ketua I Asti Mazar dan Wakil Ketua II Arfan, serta dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, 33 anggota dewan, serta para unsur Forkopimda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Joni menyampaikan dalam sambutannya bahwa dalam menyusun perubahan KUA dan PPAS memuat program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintah daerah.

“Yang disertai oleh proyeksi pendapat daerah, alkasit belanja daerah, sumber penggunaan dan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarnya,” ucapnya.

Joni juga mengatakan bahwa dalam pembahasan perubahan KUA dan PPAS terdapat perbedaan pendapat, persepsi, maupun pemikiran namun hal tersebut telah dapat di sinkronkan dan disepakati secara noramatip dengan semangat mencari hasil terbaik dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Hal ini mengingatkan kita bahwa pencapaian prioritas pembangunan daerah memerlukan adanya kordinasi dari seluruh pangku kepentingan melalui program prioritas kegiatan prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis potensi dengan sumber daya yang ada,” ujarnya.

“Perubahan KUA dan PPAS ini disusun dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan menitip beratkan pada upaya untuk meningkatkan efektifitas perubahan APBD baik dari sisi pendapatan maupun belanja daerah,” tambahnya.

Kemudian, dirinya mengatakan bahwa dengan rangkumannya pembahasan perubahan KUA dan PPAS, maka tahap selanjutnya penyusunan raperda tentang perubahan APBD.

“Dan dilanjutkan dalam pembahasan berdasarkan pada pedoman penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah yang di terbitkan oleh Menteri dalam Negeri dan di dalam penyusunan dan pembahasan diharapkan diberikan koreksi guna mewujudkan plan masyarakat bagi masyarakat menuju kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.