Halokaltim, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadikan hilirisasi sumber daya alam (SDA) sebagai salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Jimmi, anggota DPRD Kutim, mengungkapkan bahwa fokus utama RPJPD saat ini adalah pada pengembangan industri berbasis hilirisasi SDA, terutama mineral dan batubara.
“Hilirisasi SDA, khususnya mineral dan batubara, menjadi arah utama dalam RPJPD kita. Kami berencana mengolah batubara menjadi barang jadi seperti kosmetik, metanol, dan amonia. Ini adalah langkah strategis yang memerlukan keahlian khusus,” ujar Jimmi.
Pihaknya kini sedang mempersiapkan berbagai aspek terkait hal ini, termasuk kebutuhan SDA, pengembangan keterampilan, dan jangkauan pemasaran produk yang akan dihasilkan dari pengelolaan batubara. Rencana konkret melibatkan pengolahan batubara menjadi produk-produk bernilai tambah yang dapat memberikan keuntungan ekonomi lebih besar serta membuka peluang lapangan pekerjaan baru.
Jimmi menegaskan bahwa meski produksi batubara mungkin mengalami penurunan, pengolahan batubara menjadi produk lain dapat mengantisipasi dampak penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Kami tetap akan menjalankan operasi tambang, namun dengan inovasi dalam pengolahan batubara, kita bisa menciptakan peluang ekonomi baru dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan,” jelasnya.
Selain itu, gasifikasi batubara juga menjadi salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan. Jimmi menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pemanfaatan potensi SDA secara optimal untuk menghadapi tantangan yang ada. “Kita perlu mempersiapkan SDM kita dengan baik agar bisa menghadapi tantangan ini dan memanfaatkan SDA dengan lebih efisien,” tutupnya.