Halokaltim, Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), berupaya untuk meminimalisir kasus bulliying atau perundungan pada kalangan remaja daerah. Sebagai salah satu cara, yakni dengan menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada sejumlah sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari perundungan atau bullying.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Khusus Anak DP3A Kukar, Marhaini menjelaskan, bahwa kegiatan utama lembaga ini adalah melakukan sosialisasi di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Namun, ke depannya, program ini akan diperluas hingga mencakup sekolah dasar (SD).
“Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan pengajar tentang bahaya bullying serta membekali mereka dengan keterampilan untuk menghadapi situasi tersebut,” katanya, pada Kamis, 18 Juli 2024.
Perempuan tersebut kemudian menekankan, pentingnya memberikan edukasi tentang bullying tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di dalam keluarga. Ia menjelaskan bahwa perilaku atau perkataan yang mungkin dianggap biasa di rumah bisa menjadi bentuk pembulian di lingkungan sekolah.
“Oleh karena itu, DP3A Kukar bertekad untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghindari perilaku bullying di semua lingkungan,” kata Marhaini.
Dalam upaya menjangkau seluruh masyarakat Kukar, Marhaini menyebut DP3A Kukar telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan sosialisasi di setiap kecamatan. Dengan target mencapai 20 kecamatan, DP3A telah memulai sosialisasi di lima kecamatan pada tahun ini, dengan rencana untuk melibatkan lebih banyak kecamatan pada tahun-tahun mendatang.
“Setiap kegiatan sosialisasi di kecamatan melibatkan partisipasi tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya, ” akhirinya. (*adv/diskominfokukar)