Halokaltim, Sangatta – Menjadi masalah di tahun ke tahun mengenai pasar tumpah yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) termasuk di Kota Sangatta, yang banyaknya pasar tumpah yang ada disepanjang jalan mengakibatkan lesunya penjualan pasar-pasar tradisional di Kota Sangatta.
Pasar tumpah adalah pasar dadakan atau pedagang dadakan yang beroperasi di pinggir jalan yang tidak pada tempat yang disediakan pemerintah, pasar tumpah biasanya secara tidak langsung memakan badan jalan dan konsumen atau pembeli dari di pasar tumpah akan memarkirkan kendaraannya juga di badan jalan sehingga membuat antrian terhadap kendaraan.
Menanggapi hal itu, Joni Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutim, mengatakan bahwa Pemerintah selalu berupaya dalam menangani pasar tumpah yang selalu menjadi problem di Kota Sangatta.
Hal itu di sampaikan saat ditemui oleh awak media di Ruangan Ketua DPRD Kutim, Selasa (16/7/2024).
“Pasar tumpah ini selalu menjadi problem lama, tetapi pemerintah selalu berupaya untuk menghadirkan bagaimana menangani masalah itu, yang minimal dari fasilitasnya yang kita siapkan,” ujarnya.
Joni menyatakan bahwa hal ini juga sangat sulit karena alasan dari masyarakat yang berada dalam kegiatan pasar tumpah tersebut karena pasar tradisional di pasar induk jauh dari tempatnya.
“Alasan dari mereka kan pasar induk jauh dari tempatnya, sehingga ada yang jual dekat dari tempatnya mereka juga tetap memilih yang dekat itu. Karena walau di pinggir jalan itu juga tetapi di depan rumah tempat mereka,” ucapnya.
“Dengan hal itu Pemerintah melakukan dengan tahapan-tahapan yang dengan cara nantinya lewat dengan Perda Ketertiban Umum,” tambahnya.
Kemudian, Joni mengatakan bahwa sebelumnya sudah pernah ditertibkan tetapi hal itu juga pun tidak ada kekurangan dari pasar tumpah tersebut tetapi malah makin bertambah.