Halokaltim, Kutai Kartanegara – Saat ini kasus judi online atau judol tengah marak di seluruh wilayah tanah air. Kebanyakan Judol mejerat pemuda hingga orang dewasa hingga akhirnya membuat banyak kerugian untuk para pemainnya. Maraknya judi online menjadi perhatian pemerintah, berbagai langkah pencegahan pun turut dilakukan. Salah satunya melalui sosialisasi tentang bahaya dan dampak negatif judi online.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Bupati Kukar, Edi Damansyah, secara langsung melakukan sosialisasi berbahayanya judi online. Ia pu meminta generasi muda untuk selalu aktif memerangi dan tidak terlibat dalam judi online. Menurutnya, dampak judol sangat berbahaya bagi perkembangan sumber daya manusia.
“Saya mengajak seluruh generasi muda jangan main slot atau judi online. Selain itu, para orang tua dapat mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan smartphone ke arah yang positif,” kata Edi, Rabu, 3 Juli 2024.
Ia kemudian mengatakan, sudah banyak masyarakat yang menjadi korban judi online, bahkan, beberapa kasus mengakibatkan kematian, menghancurkan rumah tangga, dan mendorong tindakan hukum.
“Pemuda generasi Z agar menjauhi narkoba dan judi online, karena hal tersebut dapat menghancurkan masa depan. Maka dari itu, ini penting kita cegah bersama,” sambungnya.
Menurutnya, nilai-nilai negatif dari teknologi dapat menjadi penyakit dan penyimpangan di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya adalah judi online dan pinjaman online ilegal. Oleh karena itu, generasi muda harus mengambil bagian dalam mencegah dampak-dampak negatif tersebut.
“Maraknya berbagai kasus KDRT hingga berujung pada pembunuhan akibat terjebak pinjaman online dan judi online merupakan dampak negatif yang meresahkan dari perkembangan digitalisasi,” pungkasnya. (*adv/diskominfokukar)