Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong Gelar Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg Untuk Warganya

Operasi Pasar Gas Elpiji 3 KG guna memudahkan warga mendapatkan gas untuk kebutuhan sehari-hari (*/ist)

Halokaltim, Kalimantan – Kabupaten Kutai Kartanegara dilaporkan krisis tabung gas elpiji. Diketahui kelangkaan terjadi selama satu bulan belakangan terutama untuk gas berukuran 3 kilogram. Kelangkaan tersebut pun menimbulkan masalah khusus bagi ibu rumah tangga dan pedang makanan di daerah.

Adanya masalah itu membuat pemerintah daerah mengambil langkah. Salah satunya dengan cara menggelar operasi pasar untuk gas elpiji 3 kg di sejumlah kecamatan. Diketahui salah satu daerah yang melakukan operasi pasar yait Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Kantor Kelurahan Loa Ipuh, pada Senin, 10 Juni 2024.

Melalui Lurah Loa Ipuh, Erry Suparjan, menjelaskan keluhan masyarakat terkait kelangkaan elpiji sudah dirasakan beberapa minggu belangan. Puncaknya warga mengeluh kepada pihak kelurahan karena langkanya gas di tingkat agen atau pengecer.

“Kami sudah menerima keluhan warga atas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, oleh karena itu kelurahan mencoba menindaklanjuti persoalan ini,” kata Erry.

Pria tersebut kemudian menerangkan kelangkaan gas di tengah masyarakat sempat disampaikan kepada pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar. Sebagai responnya, dinas mengusulkan pihak kelurahan untuk berkoordinasi kepada pihak pertamina untuk menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg ini.

“Sebagai tanggapan pertamina, hari ini (Senin, 10 juni 2024), kita diberi kuota 500 tabung gas, untuk di jual kepada warga Loa Ipuh,” ungkapnya.

Erry kemudian merinci dalam operasi pasar tersebut, sejumlah syarat
pembelian tabung gas diberlakukan. Syaratnya warga wajib membawa surat kartu keluarga atau KK dan hanya boleh membeli satu gas berukuran 3 kg. Sementara sebagai informasi gas yang dijual melalui agen pertamina dikenakan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) atau sebesar Rp. 19 ribu rupiah.

Sebelum mengakhiri wawancara, Erry, menghibau untuk penjual gas elpiji tingkat pangkalan dan pengecer agar tidak menimbun tabung elpiji atau menaikkan harga jualnya gas kepada masyarakat.

“Kami juga minta regulasi oleh pertamina di perketat, sehingga harga jual gas dari pangkalan tidak dimainkan,” pungkasnya. (*adv/diskominfokukar)