Kecamatan Tenggarong Seberang Berupaya Mengurai Permasalahan Pertanian Di Daerahnya

Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono (*/ist)

Halokaltim, Kutai Kartanegara – Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus merupaya mengentaskan sejumlah permasalahan para petani di daerahnya. Hal tersebut sebagai langkah positif untuk mengembangkan kawasan pertanian setempat, sekaligus mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan di Kalimantan Timur (Kaltim), serta Ibu Kota Nusantara (IKN).

Melalui Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono mengatakan, petani setempat sekarang sedang menghadapi sejumlah persoalan untuk mengembangkan usaha tani. Permasalah tersebut antara lain sulitnya memenuhi bahan bakar minyak (BBM) untuk keperluan peralatan pertanian, termasuk langkanya pupuk serta terbatasnya alat pertanian.

Walau demikian, Tego menegaskan permasalahan ini akan diselesaikan secara bertahap oleh pemerintah setempat. Pihaknya menjamin semua kendala akan diperbaiki sehingga persoalan para petani segera teratasi.

“Kami terus respon laporan masyarakat petani yang sering kesulitan, khususnya mendapatkan BBM. Sudah kita koordinasikan dengan pihak penyedia,” kata camat tersebut, pada Rabu, 5 Juni 2024.

Ia kemudian menerangkan jika keberadaan BBM sangat krusial bagi petani yang saat ini menggunakan alat-alat modern. Namun, kesulitan mereka adalah distribusi BBM untuk alat pertanian, pasalnya stasiun bahan bakar hingga kini  belum memperbolehkan pembelian BBM menggunakan jerigen. Selain itu, manajemen pembagian pupuk bersubsidi di kalangan para petani turut menjadi kendala.

Ia memastikan, kendala yang dihadapi telah terkendali dan juga sudah berkomunikasikan dengan pihak SPBU untuk distribusi BBM kepada petani. Selain itu, pihaknya juga tengah fokus menangani keperluan petani, yaitu dengan mengajak kalangan pemuda. Dikarenakan, petani yang lanjut usia mulai berkurang. Dan kebutuhan petani muda ini sangat diperlukan.

“Kami berencana melibatkan pemuda dalam pembinaan petani. Dan kami akan terus mengedukasi mereka agar pemahamannya terkait sektor pertanian ini luas,” akhiri Tego. (*adv/diskominfokukar)