Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Bupati Ajak Tanamkan Nilai Luhur Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Halokaltim, Sangatta – Dalam momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia.

Maka dari itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menggelar Kegiatan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024, di Halaman Kantor Bupati Kutim, Sangatta Utara, Sabtu (01/06/2024).

Dalam kegiatan upacara tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bertindak sebagai inspektur upacara.

Hadir pula Sekretariat Kabupaten Rizal Hadi, Komandan kodim 0909/Kutim Letnan Kolenel (Inf) Ginanjar Wahyutomo, Danlanal Sangata Letkol Laut (P) Rudi Iskandar, Kapolres Kutim diwakili oleh AKP Fuji S, Kepala Kejaksaan Negeri Kutim diwakili oleh Mechel SH, Ketua FKDM Khoirul Arifin, Ketua FPK Abdul Kader, Para Kepala Dinas Kutai Timur, Para tokoh Agama, Adat, Pemuda dan tokoh Masyarakat Kutim, Serta tamu undangan yang hadir.

Dalam kegiatan upacara hari lahir pancasila Bupati menyampaikan Pidato dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia Yudian Wahyudi. Dirinya menjelaskan bahwa Pada tema Hari Pancasila yaitu Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2024.

“Tema ini mengandung maksud bahwa pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku agama, budaya, dan bahasa. Dalam menyongsong 100 tahun Indonesia emas yang maju, mandiri, dan berdaulat,” ucapnya.

Bupati juga mengatakan bahwa patut disyukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk pancasila dan nila-nilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai cita-cita pendirian negara.

“Keberadaan pancasila merupakan anugerah Tuhan yang maha Esa untuk bangsa Indonesia, di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nila-nilai inkusifitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman yang ada merupakan berkat yang di rajut dalam identitas nasional bhineka tunggal ika,” ujarnya.

Kemudian, Dirinya juga mengajak para seluruh komponen bangsa di mana pun berada untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar,” ajaknya.

“Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Selain itu saat membacakan pidato, Bupati mengatakan harapannya kepada Pancasila agar bisa menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.

“Pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar (smartphone) dalam mengakses informasi melalui beragam media harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” harapnya.

Lanjutnya, Bupati mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk menggarisutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.

“Dengan semangat Pancasila yang kuat, saya yakin seluruh tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia akan dapat diatasi. Terlebih, di tengah krisis global yang terjadi, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Keberhasilan tersebut tentu merupakan sumbangsih gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya,” ungkapnya

Tak hanya itu, dirinya juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong merawat anugerah Pancasila melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

“Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila,” pungkasnnya.