Halokaltim – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Kutai Timur bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur menggelar Woman in Mining Talkshow. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional itu digelar di ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim (3/3/2024).
Rahel Pamian, ketua panitia sekaligus Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Tambang PERHAPI PD Kutim menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja bidang pemberdayaan perempuan, salah satu bidang baru yang ada di PERHAPI PD Kutim. “Kami berkolaborasi dengan DP3A karena tujuan dan keinginan kami sejalan, yaitu mendukung pemberdayaan perempuan yang sedang gencar dilakukan di Kutai Timur,” ungkapnya.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Bupati Kutai Timur, H. Ardiansyah Sulaiman itu dihadiri para pengurus PERHAPI Kutim, jajaran manajemen PT Kaltim Prima Coal, para pengurus organisasi Wanita di Kutim, perwakilan Perusahaan, serta para mahasiswa dan pelajar di Sangatta. Dalam sambutannya, Ardiansyah menyampaikan peran perempuan dalam dunia kerja turut mendukung kemajuan Pembangunan Kutim.
Pada kesempatan itu, Ardiansyah juga mengingatkan agar Masyarakat Kutim tidak terfokus pada pekerjaan di tambang semata. “Ke depan pertambangan tidak lagi menjadi industri utama yang menopang perekonomian, mengingat ijin tambang pelan-pelan akan dibatasi oleh pemerintah,” ungkapnya. Ia mengingatkan agar Masyarakat Kutim mulai memperhatikan komoditas lain di luar sektor pertambangan.
Sementara itu, Zulfikar Rahman Sagala selaku ketua PERHAPI Kutim menegaskan bahwa kehadiran PERHAPI di Kutai Timur menjadi wadah para professional pertambangan untuk turut membangun daerah. “Dalam menyusun program kerja, kami tidak hanya berorientasi pada peningkatan kompetensi anggota. Talkshow ini dilakukan PERHAPI Kutim sebagai sarana berbagi inspirasi bagi masyarakat luas, khususnya perempuan di Kutim. bahwa pada industri yang berat secara fisik seperti sektor pertambangan, perempuan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan berprestasi. Sehingga kisah sukses Perempuan pekerja tambang perlu disampaikan ke masyarakat luas sebagai kisah yang menginspirasi siapa saja. Demikian juga kisah sukses dari istri para pekerja tambang, perlu dijadikan teladan bagi kaum perempuan yang memilih untuk mengurus suami dan keluarga dengan peran terbaiknya juga.”
Senada dengan Zulfikar, Tina Sirait, GM Human Resources KPC menegaskan bahwa perhatian perusahaan terhadap pekerja wanita saat ini sudah jauh lebih baik dari masa-masa lalu. “Era perjuangan Kartini misalnya, kita pahami bahwa wanita sangat sulit untuk bekerja, tetapi sekarang kita bisa lihat banyak perempuan Indonesia mengambil peran dalam dunia kerja, apapun jenis industrinya.
Dalam kegiatan yang dihadiri 250 orang tersebut, panitia mengundang dua pembicara. Mereka adalah Zulfatun Mahmudah, Dewan Pakar PERHAPI bidang Komunikasi Publik dan Pemberdayaan Perempuan dan Sulastin, Kepada Dinas P3A Kutim. Pada kesempatan itu, Zulfa memaparkan hasil risetnya terkait kesetaraan gender di pertambangan, sementara Sulastin menyoroti berbagai kebijakan kesetaraan gender yang digagas pemerintah Kutim.
Talkshow tersebut juga dimeriahkan oleh dua perempuan inspiratif Rabiatul Adawiyah, Acting Supervisor Production Pit Bintang dan Dewi Karticha, operator berprestasi. Keduanya berbagi cerita terkait pengalamannya bekerja di tambang. Selain itu, panitia juga menghadirkan Dewindy Ayu Safitri, penasehat Periska KPC yang berbagi pengalaman mendampingi suami pekerja tambang.
Selama kegiatan berlangsung, peserta nampak antusias terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri. Berbagai komentar dating dari peserta. Lu’luul Wafiroh, Ketua Fatayat Kutim mengatakan berbagai paparan yang tersaji menyadarkan dirinya bahwa masih banyak Perempuan yang lebih berjuang keras dalam bekerja dibanding dirinya. “Mereka kuat bekerja di malam hari, sangat luar biasa,” katanya.
Selama kegiatan berlangsung, peserta nampak antusias terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri. Berbagai komentar dating dari peserta. Lu’luul Wafiroh, Ketua Fatayat Kutim mengatakan berbagai paparan yang tersaji menyadarkan dirinya bahwa masih banyak Perempuan yang lebih berjuang keras dalam bekerja dibanding dirinya. “Mereka kuat bekerja di malam hari, sangat luar biasa,” katanya. Sementara Karnia anggota Ikatan Alumni PMII Kutim mengapresiasi kerja panitia yang sangat professional.
Antusiasme itu juga nampak di sesi terakhir ketika MC menggelar kuiz berhadiah. Peserta berebut menjawab pertanyaan yang dilontarkan MC terkait materi yang dipaparkan selama talkshow berlangsung. Kesuksesan acara tersebut tidak hanya berkat didukung oleh antusiasme peserta, tapi juga kehadiran sejumlah pihak yang mensponsori acara, seperti KPC, PAMA, PT AEL, ORICA, dan Organisasi Perempuan Indonesia Maju Kutim. (*/sil/rc)