Halokaltim – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Garda Pemuda Nasdem Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengeluarkan edaran pemberitahuan aksi unjuk rasa yang dijadwalkan akan digelar di Halaman Kantor Bawaslu Kutim, Jum’at (1/3/2024) siang ini.
Berdasarkan lampiran surat edaran DPD GPN Kutim, Nomor : 01/SE.02/GPN-KUTIM/11/2024, yang ditujukan kepada Kapolres cq Kasat Intelkam Polres Kutim tersebut, disampaikan perkiraan massa berjumlah lebih 500 peserta aksi.
Perihal pemberitahuan aksi itu dibenarkan oleh Ibnu Yusmara, selaku koordinator aksi yang bertanda tangan atas lampiran edaran per tanggal (29/2/2024) kemarin, saat dikonfirmasi jurnalis Halokaltim melalui pesan singkat Whatsapp.
“Benar dinda. Benar sekali,” ungkap Ibnu Yusmara, Jum’at (1/3/2024) pagi tadi.
Diketahui aksi ini sehubungan dengan adanya dugaan pelanggaran rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan yang dilakukan Ketua dan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Sangatta Utara.
Panwascam pun belum ada memberi ketegasan untuk memberikan solusi dalam menengahi persoalan kala terjadi perselisihan hasil pleno, yang berbuntut rencana aksi unjuk rasa di Bawaslu Kutim, selaku lembaga yang bertanggung jawab mengawal proses perhitungan hingga ke KPU.
“maka dengan ini memberitahukan bahwa Kami akan melakukan Aksi Unjuk Rasa,” tegas GPN Kutim dalam lampiran tertulisnya.
Sebagaimana pada proses pleno PPK pada wilayah Dapil Kutim 1 yang berlangsung di BPU Sangatta Utara beberapa waktu lalu, sempat menuai keributan akibat protes sejumlah saksi parpol yang menemukan selisih suara antara hasil perhitungan di TPS dan pleno PPK.
“Teman-teman saksi di TPS sudah foto, kemudian di print, kemudian perselisihannya adalah dijumlah desa. Ada semacam perubahan angka,” protes saksi Partai Nasdem Edi Hoddi saat proses pleno PPK Sangatta Utara, (27/2/2024) lalu.
Edi Hoddi menyebutkan, PPK Sangatta Utara menyajikan data rekapitulasi perolehan suara berbeda dengan hasil data yang ada di tingkat TPS, seandainya sesuai saja dengan c1 plano yang dibuka, tidak ada masalah,” terangnya lebih lanjut.
“Kenapa ada perubahan???” tutupnya seraya mempertanyakan keganjalan yang ditemukan.