Halokaltim – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman menyoroti terkait sektor pendidikan di Kutim, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Adapun hal itu disampaikannya, berdasarkan data dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutim Tahun 2021-2022, terkait rasio partisipasi anak-anak sekolah dan rasio ketersediaan sekolah di tingkat SMP.
Menurutnya, keterlibatan anak-anak sekolah di tingkat SMP ini, harus digenjot terus dan terus dievaluasi dan diperbaiki. Karena Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan harus 100 persen, tidak boleh ada lagi usia anak yang sekolah, tapi tidak sekolah.
“Kalau masih ada yang berkeliaran, dia tidak bersekolah, berarti kita belum memenuhi SPM terkait dengan pendidikan,” ucap Faizal Rachman.
Politisi Partai PDI-Perjuangan itu mengungkapkan, rasio keterlibatan anak-anak sekolah, partisipasinya untuk SMP ini rendah, masih di bawah angka 80 persen.
“Jumlah penduduk di desa itu usia 13-15 tahun ditingkat SMP, ternyata yang sekolah datanya hanya 16.566 orang, berarti partisipasinya 65 persen, jadi kurang dari 80 persen. Ini yang harus diperbaiki, apa masalahnya pendidikan kita?,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan, terkait dengan jumlah ketersediaan sekolah untuk pendidikan SMP rasionya hanya 41,37 persen, sementara rasio normal itu di angka 52 persen.
“Nah, jadi jumlah gedung sekolah SMP di tahun 2022 itu 105 gedung ruang kelas, sementara idealnya harus 132 , jadi kita masih kekurangan 27 gedung ruang kelas. Kita berharap di anggaran 2024 ini, semua rasio tadi, termasuk bagaimana partisipasi anak sekolah terus kita perbaiki dan terus kita tingkatkan,” pungkasnya.