NUSASATU – Program Buncu Baca Etam (BBE) yang merupakan inisiatif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat melalui akses bahan bacaan digital akan dievaluasi oleh dinas terkait.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) DPKD Kaltim, Taufik. Menurut Taufik, evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan dan respon masyarakat terhadap program BBE yang telah disebarkan ke 10 kabupaten/kota di Kaltim dengan jumlah total 43 unit.
“Kita ingin melihat apakah program ini efektif dan bermanfaat bagi masyarakat. Jika ya, kita akan menambah dan mendistribusikan lagi. Jika tidak, kita akan mencari alternatif lain,” kata Taufik.
Taufik menjelaskan bahwa BBE adalah perangkat yang diletakkan di lokasi strategis, seperti taman, pasar, terminal, atau tempat umum lainnya, yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses bahan bacaan digital melalui smartphone atau tablet dengan jangkauan 200 meter dari titik baca.
“BBE ini berisi berbagai macam bahan bacaan, mulai dari buku, majalah, koran, hingga komik. Masyarakat bisa memilih sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka,” ujar Taufik.
Taufik menambahkan bahwa BBE tetap berada di bawah pengawasan dan kontrol operasional DPKD Kaltim, sehingga dapat dipastikan kualitas dan keamanannya. “Kita juga rutin melakukan pemeliharaan dan pembaruan bahan bacaan di BBE. Kita berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat BBE ini sebagai fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan bersama,” tutur Taufik.
Taufik mengharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat untuk mensosialisasikan dan mempromosikan program BBE ini kepada keluarga, teman, dan lingkungan sekitar mereka. “Kita ingin mendorong masyarakat untuk gemar membaca dan meningkatkan pengetahuan mereka. BBE ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan itu. Mari kita manfaatkan BBE ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Taufik.