Halokaltim – Kelurahan Melayu Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), mengupayakan pengembangan pengelolaan sampah di wilayahnya. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan meningkatkan perekonomian di tengah masyarakat.
Lurah Melayu, Aditya Rahkman menjelaskan sampah plastik saat ini di nilai tidak berharga, oleh masyarakat. Menurutnya sampah tersebut memiliki harga bila di kelola dengan tepat. Salah satunya melalui pengelolaan bank sampah yang berfungsi menilai dan menyaring sampah mana saja yang berharga.
“Selain itu melalui sampah itu akan menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi warga dalam pengelolaan bank sampah,” kata Aditya saat di wawancarai pada Senin, 16 Oktober 2023.
Dikatakan Aditya untuk merealisasikan seluruh upaya pihak kelurahan tersebut, saat ini pihaknya berencana membangun sentral bank sampah kelurahan. Dirinya menargetkan pada 2024 bank sampah di Kelurahan Melayu sudah berjalan. Tentunya dengan pemenuhan peralatan, salah satunya mesin pencacah sampah.
Walau demikian dikatakan lurah tersebut, saat ini pihaknya terkendala dengan pengadaan lokasi bank sampah. Pasalnya belum ada lokasi yang strategis untuk digunakan pihak kelurahan.
Kemudian di informasikan pria tersebut, saat ini ada 4 unit bank sampah yang dikelola warga Melayu. Meski diakuinya belum berjalan secara maksimal, disebabkan kultur dan wilayah masing-masing RT, serta kesadaran warganya.
Setidaknya ada 5 Rukun Tetangga (RT) yang kini memiliki bank sampah. Masing-masing di Kelurahan Induk 1 unit. Sisa ya masing-masing 1 unit di RT 47, RT 38, RT 42 dan RT 44. “Jadi rencana 4 unit bank sampah itu yang akan kami kembangkan. Karena dari situ dalam proses pengelolaan sampah dan penjualannya tepat,” tutup Aditya. (*adv/diskominfokukar)