Agusriansyah Himbau Pemkab Kutim Jalin Kerjasama Dengan Kemenkes RI

Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan. (*/ist)

Halokaltim– Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Agusriansyah Ridwan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim terkait pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama di Muara Bengkal.

Dari pembangunan RS Pratama, pemkab menawarkan kepada anak muda di Kutim untuk berkuliah di pendidikan kedokteran demi memenuhi kebutuhan tenaga medis.

“Tentu itu lebih efisien kalau memang putra-putra daerah ada semacam perjanjian ketika dikembalikan ke sini (Kutim) bisa mengisi pos-pos yang dibutuhkan nantinya,” kata Agusriansyah Ridwan.

Ia juga menegaskan pada Pemkab Kutim untuk segera melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI agar bisa dibuka secara nasional terkait kebutuhan tenaga medis yang dibutuhkan di RS Pratama Kecamatan Muara Bengkal.

“Saya rasa sinergitas yang dibangun dengan kementerian itu pasti lebih memudahkan untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan biar cepat terealisasi,” tegasnya.

Mengenai pendapatan, lanjutnya, hal yang penting juga perlu diperhatikan. Sebab harus ada standar pendapatan yang sesuai terhadap dokter-dokter spesialis, mengingat situasi dan kondisi Kutim berbeda dari yang lain.

“Saya rasa karena ini adalah kebutuhan yang sangat krusial dan prioritas. Ini kan bisa didiskusikan selama tidak melanggar regulasi dan peraturan guna meningkatkan pendapatan sehingga memang dipikirkan. Apalagi situasi dan kondisi tempat kita, tentu itu wajar karena berbeda dari wilayah lain,” jelasnya.

Di sisi lain, kata dia, usulan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim 60 sampai 70 sah-sah saja untuk dokter spesialis. Apalagi profesinya berada di wilayah yang memang membutuhkan daya tarik supaya bisa tinggal serta menetap di tempat itu.

Kata dia, perlu diketahui bahwa dokter punya sumpah ketika kuliah. Karena realitasnya memang seperti itu.

“Saya rasa kalau ini disinergikan dengan Kemenkes RI tentu ada daya tarik sendiri terhadap alumni-alumni kedokteran spesialis maupun mungkin dokter-dokter umum yang dibutuhkan,” bebernya.