Halokaltim – Rencana pembangunan sebuah bandara khusus di Meloy oleh PT Indexim Coalindo menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Hal itu diutarakan Anggota DPRD (Kutim) Ahmad Ghazali, usai mengikuti kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Indexim Coalindo, di Ruang Hearing DPRD Kutim, Kamis (04/05/2023).
Menurut Ahmad Ghazali pihaknya tidak ingin kecolongan lagi, seperti pembangunan bandara khusus PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu saja.
“Wajar PT. KPC bandara khusus, karena pada saat itu daerah kita belum menjadi kabupaten sehingga kita belum bisa membuat penekanan. Tapi sekarang, PT Indexim ini kita harus tekan supaya masyarakat bisa menikmati bandara itu melalui kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan,” ucap Ahmad Ghazali.
Menurutnya kapasitas penumpang bandara khusus tersebut harus di bagi, tujuh puluh (70) persen untuk perusahaan dan tiga puluh (30) persen untuk masyarakat bisa ikut terbang.
“Memang betul mereka (PT. Indexim Coalindo) membangun dengan biaya sendiri tapi kita kan yang punya wilayah, hasil alam kita yang di tambang. Jangan kita kecolongan seperti PT.KPC lagi,” ujar politisi PPP tersebut.
Dirinya menegaskan mewakili masyarakat sangsaka tidak setuju dan akan melakukan aksi, apabila PT. Indexim Coalindo membangun bandara secara khusus tanpa melibatkan masyarakat.
“Kita harus melakukan Panitia Kerja (Panja), karena pemerintah sendiri tidak tau bakal di bangun bandara khusus ini seperti Camat Sangkulirang dan anggota DPRD, yang tahu hanya kepala Desa Meloy,” paparnya. (*)