Halokaltim – Festival Sekerat Nusantara yang berlangsung di Desa Sekerat yang juga digarap Pemerintah Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, yang direncanakan terselenggara selama satu pekan di pesisir Pantai Sekerat, turut dimeriahkan melalui sejumlah lomba tradisional, salah satunya yaitu balap kapal menggunakan mesin domping.
Dibuka langsung, Minggu (17/7/2022), oleh Bupati dan Wakil Bupati Kutim beserta Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat, giat pembukaan itu juga diikuti jajaran Forkopimda. Tak lupa DanPos Lanal, Polairud, Polsek Bengalon dan masing-masing jajarannya hadir mengawal selama acara berlangsung.
Setelah resmi dibuka, panitia pelaksana festival menjadwalkan ajang balap kapal mesin domping pada keesokan harinya, Senin (18/7/2022) pagi. Perlombaan yang diikuti oleh peserta dari sejumlah daerah pesisir laut se-Kalimantan Timur, mampu menarik antusias masyarakat setempat untuk berdatangan ke tepi pantai.
Ajang balap kapal yang diikuti sebanyak 32 peserta itu, berasal dari sejumlah wilayah diluar Kutim, mulai dari kota tetatangga Bontang dan Samarinda, rupanya ada pula yang tiba jauh-jauh dari Balikpapan, Kukar, Penajam Paser Utara hingga Kabupaten Berau.
Hal itu dibenarkan oleh Suharto selalu Ketua panitia penyelenggara lomba dan Festival Sekerat Nusantara Suhartomenyampaikan untuk peserta wajib mengikuti aturan dari panitia. Adapun aturan secara teknis mesin dan aturan main dalam lintasan selama 2 putaran dalam satu permainan.
“Secara teknis kita menggunakan mesinnya 24 HV dan menggunakan Cas yang bundar, jadi semua peserta harus menaati peraturan itu. Adapun lintasan kurang lebih 3000 meter, dan peserta harus melewati bendera yang telah ditetapkan, apabila langsung memutar maka akan kami diskualifikasi,” jelasnya tegas.
Salah satu peserta dari SlowbozzTeam, Perairan Handil, Samarinda, Suriadi mengatakan bahwa timnya harus menempuh waktu 8 jam bertarung dengan ombak untuk dapat tiba di Sekerat.
“Lumayan berat lah perjalanan 8 jam, berangkat subuh sampainya sore. Karena singgah-singah, ombak besar,” terangnya.
Suriadi menyampaikan bahwa ia beserta rekan-rekannya hadir bukan hanya untuk mengadu ketangkasan dan mendapatkan hadiah, namun juga sebagai ajang silaturahmi para motoris kapal domping yang ada dipesisir pantai Kaltim.
“Kalau bisa dapat juara ya Alhamdulillah. Karena ada juga anggota disinikan yang manggil kita, siapa tau kita bisa akrab sama semua orang disini kan,” imbuhnya.
Senada dengan Suriadi, Kapten Amir yang datang dari Pangempang, Muara Badak dengan membawa 6 buah unit kapal yang tergabung dalam GPMP Racing Team. Namun terpancar dari raut wajah dan gaya bicaranya yang berharap datang dari jauh bisa mengharumkan nama Pangempang dalam ajang tersebut.
“Kami ada 2 tim dari 6 Kapal, Boz Muda dan Pandu Alam. Persiapan sudah lengkap, mekanik oke. Mudah-mudahan bisa mengharumkan nama Pangempang Tim,” jelas sang Kapten GPMP Reacing Team. (*)