Halokaltim.com – Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman kesal bukan kepalang, membuat seluruh isi ruangan seketika mencekam, ketika orang nomor satu Kutim itu meluapkan amarah ditengah sambutannya pada agenda pelantikan Pejabat Tinggi Pratama, Ruang Meranti, Setkab Kutim, Kamis (14/10/2021).
Berawal dari dugaan hasil copy paste bawahannya dalam merancang teks pidato dan visi misi kepala daerah, pada upacara perayaan HUT ke-22 Kutim, Selasa (12/10/2021) lalu. Anehnya tidak ada yang mengetahui hal itu, hingga akhirnya dibeberkan dalam agenda tersebut.
Teks pidato dan visi misi itu dibacakan saat Peringatan HUT ke-22 Kutim, ternyata esensinya masih milik kepala daerah sebelumnya. Alhasil, mulai rancangan hingga target pembangunan pun jauh berbeda.
Dikatakannya momen pelantikan pejabat itu jadi waktu tepat mengungkapkan segalanya. Sebab tak mungkin hal tersebut dilakukan saat upacara berlangsung. Untuk menjaga khidmat perayaan apel itu sendiri.
“Saya bisa saja mengoreksi saat upacara berlangsung. Tapi tentu tidak etis. Makanya saat ini saya luapkan semuanya,” ucapnya geram.
Pada teks pidato Upacara Peringatan HUT ke-22 Kutim, ia bisa mengganti dengan bahasa sendiri. Namun yang tidak dapat dicegah terkait pembacaan visi misi oleh pimpinan upacara. Semuanya sangat berbeda, karena memang milik pemimpin sebelumnya.
Kuat dugaan, persoalan itu terjadi karena pegawai bersangkutan hanya copy paste dari tahun sebelumnya. Sehingga esensi dari teks pidato dan visi misi kepala daerah masih milik pemimpin sebelumnya.
“Bisa jadi demikian. Tapi saya rasa itu kesalahan yang fatal,” ulasnya kembali.
Memang dirinya tak sempat melakukan revisi atas semua itu. Karena kesibukan yang padat. Hanya saja ia juga tak menerima laporan terkait teks tersebut. Ardiansyah pun baru menerima teks pidato menjelang upacara berlangsung.
Ia pun juga tak mengetahui pasti letak penyebab kesalahan tersebut. Dirinya juga tak mau menyebut apakah bakal ada sanksi atau tidak kepada bawahannya.
“Ini akan jadi urusan saya, biar saya cari tahu sendiri lebih jauh,” pungkasnya. (*)
Penulis : Andika Putra Jaya