Upaya Mahasiswa KKN 47 Unmul Bontang 10 dalam Menggerakkan UMKM Bangkit di Kelurahan Api-Api

Halokaltim.com – Kelurahan Api-Api di Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, memiliki keunggulan di sektor perekonomian kreatif. Hal itu yang membuat mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) 47 Kelompok Bontang 10 Kelurahan Api-Api dari Universitas Mulawarman, melaksanakan program kerja unggulan bertemakan “Desa Tangguh Ekonomi Penyangga IKN”.

Diketahui, mahasiswa KKN 47 Bontang 10 tersebut terdiri dari beberapa orang, antara lain Ridwan Nur mahasiswa Akuntansi, Zhapira Aprilawati Kartini mahasiswi Pembangunan Sosial, Rahil Ramadhani dan Wildania Nurul Afifah mahasiswi Manajemen, Wanda Rachmawati mahasiswi Akuakultur, Salsabila Nur Rahmadina mahasiswi Statistika, dan Alvina Febrianti dari Administrasi Publik. Kelompok KKN tersebut merupakan mahasiswa bimbingan Dosen Hj. Hairunnisa, S.Sos.,MM.

Pada masa pandemi covid-19 yang belum usai ini, sangat berdampak pada bidang ekonomi khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di sepanjang Jalan Pattimura, Kelurahan Api-Api, Bontang, yang sepanjang jalan tersebut dipenuhi oleh ekonomi kreatif di bidang food and drink atau umum disebut kafe, yang berjumlah sekitar 10 unit di sepanjang jalan tersebut.

Hairunnisa menjelaskan, sejumlah kafe di Jalan Pattimura tersebut saat ini belum dapat beroperasi normal karena dibatasinya jam operasional tertentu oleh pemerintah, mengingat kasus covid-19 yang belum menurun di Bontang. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian khusus bagi pengelola usaha dan pengunjung untuk tetap harus tertib protokol kesehatan demi mencegah resiko penularan virus Covid-19 yang semakin luas.

Menyadari hal itu, lanjut dosen yang karib disapa Nisa itu, Kelompok KKN 47 Bontang 10 melaksanakan program kerja unggulan, salah satunya dengan membuat buku saku untuk panduan UMKM selama pandemi covid-19. Isinya berupa informasi tentang hal-hal yang harus disiapkan para pelaku UMKM dan juga pekerjanya dalam adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi.

“Selain itu juga terdapat berbagai tips-tips pencegahan baik bagi pekerja kafe maupun bagi pengunjungnya. Buku saku ini telah dicetak pada 9 Juli 2021, tapi belum sempat didistribusikan karena adanya PPKM di Kota Bontang,” ungkap Nisa kepada halokaltim.com melalui keterangan tertulisnya.

Tidak hanya buku saku, lanjutnya, Kelompok KKN 47 Bontang 10 juga membuat program kerja unggulan berupa video edukasi tentang covid-19 dan manfaat vaksinasi. Sebab, menurut Nisa selaku dosen pembimbing lapangan, masih terdapat banyak masyarakat yang pro dan kontra terhadap vaksinasi covid-19.

“Hal itu yang menjadi latar belakang dibuatnya video edukasi, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya vaksinasi covid-19 guna mengurangi semakin meluasnya penyebaran virus covid-19. Agar nantinya masyarakat khususnya warga dan perekonomian (UMKM) di Kelurahan Api-Api dapat berjalan normal kembali. Proker ini telah dilakukan pengambilan videonya pada tanggal 11 Juli lalu dan sedang tahap pengeditan,” papar Nisa.

Program Kerja Unggulan Kelompok KKN 47 Bontang 10 tidak hanya berfokus pada penanganan covid saja, tetapi juga berfokus pada penanganan lingkungan dari limbah yang dihasilkan setiap rumah tangga dan UMKM yang berada di Kelurahan Api-Api seperti limbah minyak jelantah dan ampas kopi, dengan menjalankan program kerja unggulan lainnya yaitu pemanfaatan limbah minyak jelantah untuk diolah menjadi sabun cuci serta pemanfaatan limbah ampas kopi dari cafe-cafe untuk diolah menjadi kompos tanaman. Mengapa hal ini menjadi program kerja unggulan selanjutnya, karena upaya pemanfaatan limbah hasil rumah tangga dan cafe-cafe di Kelurahan Api-Api belum maksimal, dengan limbah rumah tangga dan UMKM yang belum dikelola dengan baik, sering menjadi penyebab pencemaran lingkungan khususnya air tanah. Untuk itu kelompok mahasiswa KKN 47 Bontang 10 berupaya membantu pemanfaatan limbah-limbah tersebut secara maksimal.

Melalui studi jurnal ilmiah yang dilakukan Kelompok KKN 47 Bontang 10, diketahui bahwa minyak jelantah adalah minyak bekas pakai yang sebenarnya adalah limbah yang mengandung senyawa-senyawa bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Jika dibuang begitu saja, minyak jelantah dapat merusak tanah dan tanaman serta mencemari air. Hal tersebutlah yang menjadi ide dari kelompok mahasiswa kkn ini untuk memanfaatkan minyak jelantah tersebut menjadi sabun cuci piring. Yang dimana dibuatkan video tutorial mulai dari cara pemurnian minyak jelantah hingga cara atau praktik pembuatan sabun cuci piring yang dilakukan pada tanggal 15 Juli 2021 lalu. Video tutorial ini nantinya akan di upload di media social dan disebarkan di setiap RT. Diharapkan warga sekitar khususnya pelaku UMKM bisa mengaplikasikan pengelolaan limbah tersebut.

Selain limbah minyak jelantah, limbah ampas kopi juga banyak dihasilkan oleh cafe-cefe di Kelurahan Api-Api. Yang dimana limbah ampas kopi ini jika langsung dibuang tanpa ada pemanfaatan dapat menyebabkan lindi asam (cair) yang dapat merusak tanah di sekitarnya. Sehingga sebelum dibuang langsung ke tanah lebih baik diolah sebagai pupuk kompos. Dalam menjalankan proker unggulan ini Kelompok KKN 47 Bontang 10 bekerja sama dengan ekonomi kreatif bontang, yaitu Rodi Coffee yang mempelopori pemanfaatan limbah ampas kopi di Kota Bontang. Manfaat menggunakan ampas kopi sebagai pupuk adalah menambahkan bahan organik ke tanah, yang dapat meningkatkan drainase, retensi air dan aerasi di tanah. Ampas kopi akan membantu mikroorganisme yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman tumbuh subur sekaligus menarik cacing tanah. Sama seperti pemanfaatan limbah minyak jelantah, pemanfaatan limbah ampas kopi ini juga dibuatkan video tutorial cara membuat kompos berbahan ampas kopi yang dilakukan pada 17 Juli 2021 dan akan di upload di media social. Diharapkan pelaku UMKM khusunya cafe-cafe coffee dapat memanfaatkan dan mengaplikasikan pengolahan limbah tersebut. (*)

Editor : Raymond Chouda

Billy Bets – Join Billy Bets for non-stop action, big wins, and an unforgettable betting experience anytime, anywhere.
Exit mobile version