Halokaltim.com – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim kian nyata di depan mata. Ketika kantor pemerintahan yang akan dibangun di Penajam Paser Utara (PPU) mulai beroperasi, maka akan terjadi migrasi besar-besaran orang-orang dari DKI Jakarta dan kota-kota besar lainnya masuk ke Kaltim. Mereka datang dengan membawa kualitas, kualifikasi, dan daya saing tinggi.
Hal ini menjadi isu yang cukup meresahkan bagi masyarakat Kaltim yang belum siap tergilas persaingan keras sebagaimana telah terjadi di ibu kota di Jakarta saat ini. Di mana orang-orang lokal yang tidak mampu berkompetisi akan termarjinalkan oleh orang-orang yang siap bersaing ketat mengais rezeki.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji menerangkan, meski hal itu belum terjadi di Kaltim namun harus menjadi ancang-ancang bagi pemerintah daerah. Sebentar lagi akan memasuki fase awal pembangunan IKN. Yang artinya, kata Seno, kebutuhan yang paling dicari itu adalah tenaga kerja di bidang infrastruktur.
“Ini perlu disiapkan,” ucapnya.
Makanya, Seno menyebut, potensi yang ada di Kaltim harus dieksplorasi. Tenaga kerja dan sumberdaya yang mumpuni harus didorong untuk turut bermain dalam pembangunan IKN.
“Tentu kami tak ingin masyarakat Kaltim kalah saing dan tidak berperan. Jangan sampai hanya jadi penonton,” urainya.
Makanya, sebut Seno, pemerintah daerah harus menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) supaya bisa berkompetisi dengan orang-orang yang akan masuk ke IKN kelak. Persiapan ini harus sudah dilakukan mulai sekarang.
Langkah terdekatnya, sebut politikus Gerindra Kaltim itu dengan melakukan pemetaan sumberdaya manusia di Kaltim. Perlu dihitung berapa persen masyarakat yang sudah siap kerja kemudian harus diketahui kompetensi kerjanya di bidang apa.
“Juga harus ada data yang belum siap kerja itu seberapa banyak,” paparnya. (adv)
Penulis : Hadid